Posts

HAKIKAT WAHDATUL WUJUD ( KESADARAN YANG MENJADI BUKAN JADI MENJADIKAN )

Image
Hakikat Wahdatul-wujud ialah, apabila seseorang sudah menghayati rasa ke-wujud-an dirinya dan seluruh perbuatan dirinya serta semua yang terjadi dialam ini adalah dari Allah s.w.t. Maka, seluruh gerak-gerik makhluk, termasuk perbuatan manusia, sebenarnya dengan Allah s.w.t, ( dengan wujud, kekuasaan dan izin Allah s.w.t..) Kalau hal ini dianggap bukan aqidah Islam, lalu yang seperti apakah aqidah Islam itu? Apakah setiap makhluk punya kuasa terhadap dirinya sendiri secara mutlak? Tidak sama sekali! Maka, siapakah yang sesat wahai orang-orang yang menuduh sesat? Atau anda tidak paham apa yang anda sesatkan itu sendiri? Na'uzubillah! Wahdatul-wujud ialah suatu tingkat penyaksian dengan mata hati, dalam diri seseorang, yang merasakan diri mereka dan seluruh alam ini sebenarnya diatur oleh Allah s.w.t. Manusia terutama diri mereka sendiri, bergerak dan beramal dengan izin Allah s.w.t, yang memberikan mereka kuasa untuk memilih, tetapi bukan dengan kuasa mutlak, cuma dengan

PEMAHAMAN YANG BENAR TENTANG WAHDATUL WUJUD MENURUT KAUM SUFI

Image
Di sini, saya coba menyentuh secara khusus berkaitan dengan masalah Wahdatul - wujud, secara adil dengan merujuk kitab-kitab para ulama', dalam mengurai kesalahpahaman tentang masalah ini. Pembahasan mengenai "Wahdatul-wujud" ini, ada dua golongan yang memahaminya secara berbeda yaitu: PERTAMA : Pemahaman yang Salah Tentang Wahdatul-Wujud: Golongan yang memahami "Wahdatul-wujud" dengan makna : Allah dan makhluk adalah satu (manunggal). yaitu, makhluk bersatu dengan Allah. Mereka memahami Wahdatul-wujud sebagai ma’na hulul (Allah bergabung dalam makhluk) dan ittihad (Allah dan makhluk adalah menyatu zatNya). Hasil dari kesalahpahaman berkenaan Wahdatul wujud ini, melahirkan dua golongan: a) Golongan yang menentang, lalu menghukum sesat orang-orang yang berpegang dengan Wahdatul-wujud. Para teolog, khususnya Ibnu Taymiyah dan ulama yang sepaham tentu mengkafirkan Al-Hallaj, dan termasuk juga mengkafirkan Ibnu Araby, dengan tuduhan keduanya

KONTROVERSI TENTANG WAHDATUL WUJUD: (ANTARA KEBENARAN DAN KESESATAN)

Image
Bismillahir rahmanir rohim. Segla puji bagi Allah swt. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah  keharibaan baginda Nabi Muhammad shollallahu alaihi wa sallam, para  sahabat, dan keluarganya. Istilah "Wahdatul-Wujud" sering diperdebatkan oleh para cendekiawan muslim.  Ia sering dikaitkan dengan golongan sufi / tasawwuf, bahkan  golongan  tawassuf dianggap sesat oleh sebagian orang karena masalah ini. Ada golongan yang menganggap sesat kaum sufi secara mutlak  karena Wahdatul-wujud dan ada juga yang tersesat dengan kesalah pahaman  terhadap makna dari Wahdatul-wujud. Namun, di antara kedua golongan  tersebut, golongan yang benar adalah golongan yang menghayati Wahdatul-wujud dengan makna yang sebenarnya. Adapun orang yang tidak tahu tentang makna yang benar dari kaum sufi dan para wali yang arif tentang wahdatul-wujud, bersikap menolak wahdatul-wujud secara mutlak, dengan memukul sama rata, antara pemahaman  yang benar tentang wahdatul-wujud yang dimaksud o

FENOMENA MENGKRITIK KAUM SUFI ADALAH BUAH DARI KEBODOHAN SESEORANG TENTANG MEREKA (KAUM SUFI)

Image
Orang-orang yang mengkritik para sufi secara umum, baik dari kalangan awam maupun dari kalangan ulama', sebenarnya tidak mengkritik mereka melainkan hanya karena ketidaktahuan terhadap makna-makna yang coba disampaikan oleh para sufi tersebut. Mereka menuduh kaum sufi dengan  berbagai tuduhan karena mereka tidak pernah berinteraksi langsung dengan para sufi dan meminta penjelasan terhadap perkataan para sufi tersebut. Namun, banyak dari kalangan ulama' yang pada awalnya mengkritik para sufi, namun setelah bersahabat dengan para sufi, maka mereka kembali mengakui kebenaran yang disampaikan oleh golongan sufi. Imam Ahmad bin Hanbal r.a., sebelum mengenal golongan sufi, melarang putranya bersahabat dengan mereka. Namun, setelah beliau mengenal  lebih dekat dengan Syekh Abu Hamzah Al-Baghdadi r.a., seorang sufi, beliau berkata kepada anaknya: “Wahai anakku. Hendaklah kamu duduk bersama-sama dengan kaum tersebut (sufi). Sesungguhnya ilmu mereka, muroqobah mereka, ketakut
Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY POST MANTAP ||| postmantap16@gmail.com

🔱LINK TAUTAN ARTIKEL SPONSOR

🔁 FOLLOWERS