Posts

ADAB SALIK TERHADAP MURSYID

Image
Mereka adalah para salik. Habib Umar bin Hafidz meletakkan imamah di kepala Habib Luthfi (Foto: embunhati.com) Seorang salik adalah seseorang yang menjalani disiplin spiritual dalam menempuh jalan sufisme Islam untuk membersihkan dan memurnikan jiwanya, yang disebut juga dengan jalan suluk. Dengan kata lain, seorang salik adalah seorang penempuh jalan suluk. Untuk menjadi seorang salik, seorang muslim selama seumur hidupnya harus menjalani disiplin dalan melaksanakan syariat lahiriah sekaligus juga disiplin dalam menjalani syariat batiniah agama Islam. Seseorang tidak disebut sebagai seorang salik jika hanya menjalani salah satu disiplin tersebut. Suluk secara harfiah berarti menempuh (jalan). Dalam kaitannya dengan agama Islam dan sufisme, kata suluk berarti menempuh jalan (spiritual) untuk menuju Allah. Menempuh jalan suluk (bersuluk) mencakup sebuah disiplin seumur hidup dalam melaksanakan aturan-aturan eksoteris agama Islam (syariat) sekaligus aturan-aturan esoteris agama Isla...

KISAH INSPIRATIF : TIGA SUFI BESAR YANG MISKIN

Image
Kisah Inspiratif :  Tiga Sufi Besar yang Miskin Di antara ajaran sentral tasawuf adalah zuhud dan qana’ah (menerima apa adanya ; neriman). Dua sikap ini fardhu ain (wajib) dimiliki oleh seseorang. Apabila tidak mampu memiliki dua laku mulia ini, dia wajib belajar tasawuf atau apa pun yang bisa mengajarkan dua laku ini (serta laku batin lainnya seperti melawan iri, sombong, dan lain-lain). Karena dua sikap ini wajib dimiliki oleh pelaku tasawuf, maka mayoritas ahli tasawuf adalah fakir miskin yang hidup apa adanya. Yang membedakan ulama sufi dengan fakir miskin lain adalah sikap rela dengan keadaan. Hidup miskin tidak membuat mereka meminta-minta, tamak, atau serakah. Berikut adalah biografi tiga ulama sufi yang hidup dalam kesulitan duniawi. Tiga ulama berikut hidup di tiga zaman yang berbeda. Semoga bisa diambil pelajaran. Ma’ruf Al-Karkhi Beliau bernama lengkap Abu Mahfuzh Ma’ruf bin Fairuzan. Dalam biografi (manakib) Ma’ruf al-Karkhi yang ditulis oleh Ibnu Qa...

KOPI MINUMAN KESADARAN PARA SUFI

Image
Kopi Minuman Kesadaran Para Sufi Kopi adalah minuman ajaib bagi para sufi. Sebagai minuman energi yang membuat tetap terjaga sampai tengah malam untuk beribadah kepada-Nya. Bagi kaum sufi, minum kopi seakan mendatangkan cahaya bagi jasmani dan rohani. Membuat mereka tiada lelah bercengkrama dengan Sang penciptanya. Tak heran bila kopi merupakan minuman utama kaum sufi. Karena manfaatnya yang begitu besar untuk menghilangkan kantuk dan menjaga kesadaran. Menurut sejarahnya yang tercatat di Wikipedia. Kata kopi berasal dari bahasa Arab 'qahwah' yang berarti kekuatan. Kata qahwah kemudian mengalami perubahan menjadi 'kahveh' yang berasal dari bahasa Turki. Selanjutnya kata 'kopi' dalam bahasa Indonesia adalah diserap dari bahasa Belanda 'koffie'. Kopi pantas menjadi minuman kesadaran bagi kaum sufi karena memang terbukti manfaatnya. Jadi tidak mengherankan bila sampai saat ini kopi menjadi minuman sebagai besar penduduk bumi. ...

HIKMAH DIBALIK KISAH SUFI : HIDUP IBARAT SEGENGGAM GARAM

Image
Alkisah seorang Guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini selalu tampak murung.  “Kenapa kamu selalu murung, nak?  Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini?  Ke mana perginya wajah bersyukurmu? ”  sang Guru bertanya. “Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah.  Sulit bagi saya untuk tersenyum.  Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya, ” jawab sang murid muda.  Sang Guru tertawa terkekeh. “Keh..keh..keh... Nak, ambillah segelas air dan dua genggam garam.  Bawalah kemari.  Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.”  Sang murid pun beranjak pelan tanpa semangat.  Ia laksanakan permintaan Guru nya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.  “Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu,” kata Sang Guru . “Setelah itu coba kamu minum airnya sedikit.” Sang murid pun melakukannya.  Wajahnya kini meringis karena meminum...

MA'RIFAT MEMPERTAJAM MATA HATI

Image
Ma'rifat adalah tingkat penyerahan diri kepada Allah secara berjenjang, secara tingkat demi setingkat sehingga sampai kepada tingkat keyakinan yang kuat. Orang yang memiliki ilmu ma'rifat dianggap sebagai orang yang 'arif', karena ia bisa memikirkan dalam-dalam tentang segala macam liku-liku kehidupan di dunia ini. Oleh karena itu jika kita bersungguh-sungguh dalam mempelajari ilmu ma'rifat, maka akan meraih suatu karomah. Karomah adalah keistimewaan yang tidak dimiliki orang awam. Bentuk karomah tersebut adalah mata hati kita menjadi awas dan indra keenam kita menjadi tajam. Jika indra keenam menjadi tajam, kita akan dapat mengetahui sesuatu yang tersembunyi di balik peristiwa. Orang yang mata hatinya dan indra keenamnya tajam, maka ia dapat masuk ke dalam hal-hal yang dianggap ghaib (tersembunyi). Orang yang arif (memiliki ilmu ma'rifat), suka memperhatikan tanda-tanda kebesaran Allah dengan mata kepalanya, kemudian ia merenungkan dengan mata hatinya. ...
Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY POST MANTAP ||| postmantap16@gmail.com

🔱LINK TAUTAN ARTIKEL SPONSOR

🔁 FOLLOWERS