Posts

PANDANGLAH JIWA SEBAGAI PANCURAN

Image
Setiap bentuk yang engkau ketahui,  mempunyai “mata-air-tetap” di alam tak-bertempat: Tiada mengapa apabila bentuk musnah,  karena aslinya kekal. Setiap wajah indah yang pernah kau ketahui,  semua Perkataan penuh-makna yang pernah kau dengar;  Janganlah bersedih apabila semua itu hilang; karena ia sesungguhnya tidaklah begitu. Apabila mata-air-sumber tak berhenti,  cabangnya terus mengalirkan air.  Karena itu, apa yang engkau keluhkan? Pandanglah jiwa seperti hulu, dan semua ciptaan ini seperti sungai:  ketika hulu mengucur, sungai mengalir dari situ. Letakkan kesedihanmu dan teruslah minum air-sungai ini; jangan fikirkan kapan surutnya; aliran ini tiada henti. Dari semasa pertama engkau masuki alam wujud ini, Dengan tangga ditaruh di hadapanmu, supaya engkau dapat menapak naik. Pertama engkau merupakan mineral, dan engkau berubah menjadi tumbuhan, kemudian engkau menjadi hewan: Bagaimana hingga perkara ini sempat menjadi rahasia bagimu? Kemudiannya engka

DZUN NUN SI ORANG MESIR DAN KISAH PERTAUBATANNYA

Image
Mengenai pertaubatan Dzun Nun si orang Mesir dikisahkannya sebagai berikut :  Suatu hari aku mendengar bahwa di  suatu tempat berdiam seorang pertapa. Maka pergilah aku ke pertapaan itu.  Sesampainya di sana kudapati si pertapa sedang bergantung pada sebatang pohon  dan berseru kepada dirinya sendiri :  “Wahai tubuh, bantulah aku dalam  mentaati perintah Allah. Kalau tidak, akan ku biarkan engkau tergantung seperti  ini sampai engkau mati kelaparan.”  Menyaksikan hal itu aku tak dapat  menahan tangis sehingga tangisku terdengar oleh si pertapa pengabdi Allah itu.  Maka bertanyalah ia : “Siapakah itu yang telah menaruh  belas-kasihan kepada diriku yang tidak mempunyai malu dan banyak berbuat aniaya  ini?.” Aku menghampirinya dan mengucapkan  salam kepadanya. Kemudian aku bertanya: “Mengapakah engkau berbuat seperti  ini?”  “Tubuhku ini telah  menghalang-halangiku untuk mentaati perintah Allah,” jawabnya. “Tubuhku ini  ingin bercengkerama dengan manusia-manusia lain.”  Tadi aku m

SESUNGGUHNYA LANGIT DAN BUMI TIDAK AKAN MAMPU MENAMPUNG AKU

Image
Syaikh Mawlana Jalaluddin Rumi "Diamlah ! Cinta adalah sebutir permata yang tak bisa kau lemparkan sembarangan seperti sebutir batu". Kalau kita memahami puisi Syaikh Mawlana Jalaluddin Rumi di atas dengan pemahaman menggunakan logika atau akal pikiran yang disebut dengan pemahaman secara ilmiah maka yang menyatakannya akan dianggap sebagai orang yang aneh, koq DIAM !, apabila seseorang sudah cinta maka di dalam dadanya yang berbicara. Tentulah kenyataannya dada atau qalbu (hati) dapat dimuati orang-orang yang dicintai, kota yang pernah disinggahi,  negara yang pernah disinggahi bahkan dapat dimuati bumi dan langit beserta seisinya. Allah ta’ala berfirman dalam hadist Qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu ’Umar r.a.: “Sesungguhnya langit dan bumi tidak akan mampu menampung Aku. Hanya hati orang beriman yang sanggup menerimanya.” Kita kadang menemukan perkataan ulama sufi atau para  wali Allah (kekasih Allah) yang telah mencapai puncak kewalian tert

KAUM SUFI MENYERAHKAN KENDALI PADA ALLAH

Image
Kaum sufi telah menyerahkan kendali mereka pada Allah. Mereka mempersembahkan diri mereka di hadapanNya. Mereka tidak mau membela diri karena malu terhadap Tuhan-Nya dan merasa cdukup dengan sifat qayyum-Nya. Karenanya, Allah memberi mereka sesuatu yang lebih daripada apa yang mereka berikan untuk diri mereka sendiri. Firman Allah ta’ala yang artinya: ”...Sekiranya kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya, niscaya tidak ada seorangpun dari kamu yang bersih (dari perbuatan keji dan mungkar) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa saja yang dikehendaki…” (QS An-Nuur:21) ”Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.”(QS Shaad [38]:46-47) Hubungan yang tercipta antara Allah dengan al-awliya (para wali) menurut Al-Hakim al-Tirmidzi (205-320H/ 820-93
Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY POST MANTAP ||| postmantap16@gmail.com

🔱LINK TAUTAN ARTIKEL SPONSOR

🔁 FOLLOWERS