Posts

ANA AHMAD BILA MIM

Image
Kalau kita sudah tahu hakikat yang empat ini, bahwa : Tubuh hakikatnya Af'al Allah Hati hakikatnya Asma Allah Nyawa hakikatnya Sifat Allah Rahasia hakikatnya Zat Allah Tentulah kita sadari, pada diri kita itu tidak ada tubuh, tidak ada hati, tidak ada nyawa dan tidak ada rahasia. Yang ada adalah Af'al Allah, Asma Allah, Sifat Allah dan Zat Allah. Inilah maksud sebenarnya perkataan "makhluk itu tidak punya wujud hakiki". Inilah makna sebenarnya "Sekalian makhluk itu fana di hadirat Ilahi Rabbi". Hadis Qudsi, "Ana Ahmad bila mim" (Aku Ahmad tanpa huruf mim), berarti Ahad (Esa), yakni Allah. Perkataan Syaikh Siti Jenar : Tidak usah bertele tele, wujudku adalah rupa Tuhan yang zahir sedang ruhku rupa tuhan yang batin, ruhkulah dzatullah, jiwakulah sifatullah, wujudkulah yang benama Allah, gerakkulah af'alullah, zat sifat asma' dan af'al Allah Satu menjadi diriku, maka sungguh kafirlah aku jika tidak mengakui kalau ak

KALKY AUTAR

Image
N ew Delhi, India. Seorang professor bahasa dari ALAHABAD UNIVERSITY INDIA dalam salah satu buku terakhirnya berjudul “KALKY AUTAR” (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu. Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena menurutnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual. ANA AHMAD BILA MIM Prof. WAID BARKASH (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum Brahmana mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri “KALKY AUTAR” sama persis dengan ciri-ciri y

KETETAPAN AZALI

Image
Aku tahu… Rezekiku tidak akan pernah diambil orang lain Karenanya aku sabar dalam ikhtiar Aku tahu… Allah telah persiapkan jodoh untukku Karenanya aku ikhlas dalam penantian Aku tahu… Maut pasti datang padaku Karenanya istaqamah aku dalam pengabdian Rizkiku kusyukuri Jodohku kubanggakan Mautku sudah lama kunantikan Karena semuanya adalah nikmatmu Yang sudah menjadi ketetapan azali Bagi setiap makhlukmu Saat maut telah datang Sempurnalah rizki dan jodohku Bertemu Tuhan seru sekalian Alam Yang telah aku dambakan siang dan malam Sebelum kita bertanya tentang konsep WAHDATUL WUJUD yang kontoversial bagi beberapa ulama, kita seharusnya berbenah diri dan bermuhasabah tentang diri pribadi kita masing-masing, dimana kita menempatkan Allah dalam kehidupan kita. Apakah kita menempatkanNya di hati kita atau kita hanya tempatkan Dia di KTP saja sebagai bukti bahwa kita beragama. Jangan sampai kita menjadikan Allah sebagai second place dalam kehid

INSAN SEJATI

Image
Tiga hal yang jangan pernah kau lupakan Agar kau bahagia dalam kefanaan Dan sentosa dalam keabadian Pertama yang harus kau kerjakan adalah menjauhi laranganNya walau kau sangat menyukainya, karena itu hanya jebakan syaithan yang akan menggiringmu ke lembah hina. Jika kau sudah terlanjur masuk, maka cepatlah keluar dengan bertaubat,, Jangan pernah kau ingat dan kau ulang, itu adalah perbuatan sesat yang akan menjauhkanmu dari Maha Rahman. Kedua adalah kerjakan selalu perintahnya walau itu sangat berat bagimu. Karena saat kau mengerjakan perintahNya, engkau akan melihat keAgunganNya, dan yakinlah engkau selalu dalam perlindunganNya. Yang ketiga redhalah atas apa yang terjadi padamu maka Allah pun akan meridhaimu, singkirkan hayal dan angan yang akn membuat dirimu menjadi hamba-hamba yang malas dalam beribadah. Mengerjakan perintah adalah mutiara, dan menjauhi larangan adalah cangkangnya… jika kau ingin melihat keindahan mutiara bukalah dengan keredhaan. Maka

BANGKAI BERJALAN

Image
Bukanlah raja yang akan mencukupi rezekimu saat engkau dalam kekurangan Bukanlah tabib yang akan sembuhkan jika engkau dalam sakit yang berkepanjangan Bukanlah kekasih yang akan menghilangkan rindu saat engkau dalam kesendirian Engkau hanyalah bayi kecil Engkau adalah orang mati Engkau tidak lebih dari bangkai berjalan Bukankah diammu adalah diamNya Allah, dan gerakmu adalah GerakNya juga. Tak ada sedikitpun diluar kekuasaan ilmu Allah Semuanya ada dalam genggamanNya Bukalah mata hati agar dapat mengerti makna seorang bayi Bukalah mata hati agar kau tahu apa yang bisa dilakukan oleh orang mati Bukankah hakikatnya engkau tiada Yang Ada hanyalah Zat Allah SWT Ya Rabb jasad ini Berilah Hamba ilmu sejati Hingga Hamba dapat mengenali hakikat diri Dan dapat merasakan Zat Kesempurnaan yang Kau miliki. Manusia hanyalah bayi kecil, orang mati dan tak lebih dari bangkai berjalan. Semua kekuatan dan kekuasaan adalah milik Allah dan kita hanya manife

KELIHATANNYA KAU SEDANG MEMUJI ALLAH, PADAHAL SEBENARNYA KAU SEDANG MEMUJI DIRIMU

Image
Kisah Abu Yazid Al-Busthami, yang Insya Allah, dapat kita ambil pelajaran; Di samping seorang sufi, Abu Yazid juga adalah pengajar tasawuf. Di antara jamaahnya, ada seorang murid yang rajin mengikuti pengajiannya. Suatu saat, muridnya itu mengadu kepada Abu Yazid, “Guru, aku sudah beribadah tiga puluh tahun lamanya. Aku shalat setiap malam dan puasa setiap hari, dan aku tinggalkan syahwatku,  tapi anehnya, aku belum menemukan pengalaman ruhani yang Guru ceritakan. Aku belum pernah saksikan apa pun yang Guru gambarkan. Abu Yazid menjawab, “Sekiranya kau puasa dan beribadah selama tiga ratus tahun pun, kau takkan mencapai satu butir pun dalam ilmu ini.” Murid itu heran, “Mengapa, ya Tuan Guru?” “Karena kau tertutup oleh dirimu,” jawab Abu Yazid. “Apakah ini ada obatnya,  agar hijab ini tersingkap?” tanya sang murid. “Boleh,” ucap Abu Yazid, “tapi kau takkan melakukannya.” “Tentu saja akan aku lakukan,” sanggah murid itu. “Baiklah kalau begitu,” k

AL- MAGHARIBI BERTANYA KEPADA ZUN-NUN

Image
Al Maghribi pernah datang kepada Dzun Nun dan bertanya, "Wahai Abul Faidh, apa sebab tobatmu?" Maka dijawab, "Mengherankan, kamu tidak mempercayainya?" Al Maghribi berkata, "Demi Tuhanmu yang engkau sembah, beritahulah saya!" Maka diceritakan kepada Al Maghribi, " Suatu hari saya ingin keluar dari Mesir menuju satu desa, ketika melewati padang sahara saya tidur di sebuah jalan. Saat mata saya terbuka, tiba-tiba ada anak burung kecil yang buta terjatuh dari sarangnya ke tanah, dan bumi terbelah menjadi dua. Dari celah bumi itu keluar dua buah piring emas dan perak. Di piring yang satu terdapat bijian dan yang satunya berisi air, maka burung itu pun makan dan minum dari piring itu. Lalu aku berkata, 'Cukup ya Allah, saya telah bertobat.' Semenjak itu saya selalu mengetuk pintu Allah sampai diterima tobat saya," Katanya lagi, "Al Hikmah tidak tinggal pada seseorang yang perut besarnya terisi penuh makanan." Pernah

SEORANG PEMUDA DAN ZUN-NUN

Image
Seorang pemuda mendatangi Zun-Nun dan bertanya, “Guru, saya tak mengerti mengapa orang seperti anda mesti berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana. Bukankah di masa seperti ini berpakaian sebaik-baiknya amat perlu, bukan hanya untuk penampilan melainkan juga untuk banyak tujuan lain.” Sang sufi hanya tersenyum. Ia lalu melepaskan cincin dari salah satu jarinya, lalu berkata, “Sobat muda, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi lebih dahulu lakukan satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana. Bisakah kamu menjualnya seharga satu keping emas?” Melihat cincin Zun-Nun yang kotor, pemuda tadi merasa ragu, “Satu keping emas? Saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu.” “Cobalah dulu, sobat muda. Siapa tahu kamu berhasil.” Pemuda itu pun bergegas ke pasar. Ia menawarkan cincin itu kepada pedagang kain, pedagang sayur, penjual daging dan ikan, serta kepada yang lainnya. Ternyata tak seorang pun berani membeli seharga satu keping emas.

SETIAP MANUSIA ADA PENJAGANYA

Image
Suatu hari, Dzun Nun Al-Mishri hendak mencuci pakaian di tepi sungai Nil. Tiba-tiba ia melihat seekor kalajengking yang sangat besar. Binatang itu mendekati dirinya dan segera akan menyengatnya. Dihinggapi rasa cemas, Dzun Nun memohon perlindungan kepada Allah swt agar terhindar dari cengkeraman hewan itu. Ketika itu pula, kalajengking itu membelok dan berjalan cepat menyusuri tepian sungai. Dzun Nun pun mengikuti di belakangnya. Tidak lama setelah itu, si kalajengking terus berjalan mendatangi pohon yang rindang dan berdaun banyak. Di bawahnya, berbaring seorang pemuda yang sedang dalam keadaan mabuk. Si kalajengking datang mendekati pemuda itu. Dzun Nun merasa khawatir kalau-kalau kalajengking itu akan membunuh pemuda mabuk itu. Dzun Nun semakin terkejut ketika melihat di dekat pemuda itu terdapat seekor ular besar yang hendak menyerang pemuda itu pula. Akan tetapi yang terjadi kemudian adalah di luar dugaan Dzunnun. Tiba-tiba kalajengking itu berkelahi melawan ular da

ZUN-NUN MENGENAL TUHAN DIDUNIA

Image
Ketika Dzun-Nun sedang menjelang ajal di pembaringannya, teman-temannya bertanya, "Apa keinginanmu?" "Keinginanku adalah." jawabnya, "sebelum aku meninggalkan dunia ini, walaupun hanya sesaat, aku dapat mengenal-Nya." Ia lalu melantunkan bait-bait berikut: Ketakutan menyia-nyiakanku. Kerinduan melahapku. Cinta memperdayakanku. Allah kembali menghidupkanku. Esok harinya ia tak sadarkan diri. Di malam ketika ia meninggal dunia, tujuh puluh orang berjumpa dengan Nabi saw. dalam mimpi mereka. Semuanya meriwayatkan bahwa Nabi saw. berkata, "Sahabat Allah datang. Aku keluar untuk menyambutnya." Saat Dzun-Nun meninggal dunia, terlihat tulisan berwarna hijau di keningnya yang berbunyi: "Ini adalah sahabat Allah, ia wafat dalam cintanya kepada Allah. Ini adalah pembunuhan dengan 'pedang'-Nya." Ketika orang-orang menggotong kerandanya ke Pemakaman, sinar matahari terasa amat panas. Burung-burung kemudian dat

ZUN-NUN AL MISRI DAN ANAK PEREMPUANNYA

Image
Dzun Nun al-Misri mempunyai seorang anak perempuan yang sangat saleh. Ketika putrinya masih sangat muda, dia bersama bapaknya ke laut dan menjala ikan. Dzun Nun masuk ke air, dan putrinya menunggu di bibir pantai. Setelah beberapa lama menebar jala, tak satupun ikan yang dapat, namun pada akhirnya, dia mendapatkan ikan besar yang tersangkut di jalanya. Ketika Dzun Nun siap memasukkan ikan hasil tangkapannya itu ke dalam wadah ikan, putrinya segera mengambil ikan itu dan melepaskannya kembali ke dalam air laut. Ikan itu berenang menjauh ke tengah laut. Dzun Nun kaget dan bertanya pada putrinya, "Mengapa engkau membuang ikan hasil tangkapan kita?" "Aku menyaksikan ikan itu tengah menggerakan mulutnya. Aku lihat dia sedang berzikir dan menyebut nama Allah. Aku tidak mau memakan mahluk yang berzikir kepada Allah." Jawab anaknya.  Putri Dzun Nun memegang tangan Bapaknya seraya berkata, "Bersabarlah, Bapak. Kita seharusnya berserah diri kepada Al
Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY POST MANTAP ||| postmantap16@gmail.com

🔱LINK TAUTAN ARTIKEL SPONSOR

🔁 FOLLOWERS