MAULANA JALALUDDIN RUMI TASAWUF CINTA : MEMINDAHKAN MANUSIA DARI BAYANGAN HAKIKAT KEDALAM BAYANGAN TUHAN (4)

Dalam praktiknya, perjalanan mencari Tuhan harus dibarengi dengan proses penyucian diri. Setelah itu barulah selubung kemanusiaan akan terangkat, memindahkan manusia dari bayangan hakikat purba keterciptaanNya ke dalam bayangan Tuhan. Maka dari itu dalam tradisi sufi klasik kita mengenal beberapa maqâm dan ahwâl yang harus dilalui untuk melakukan pertemuan dengan Tuhan. Rûmî tampaknya tidak pernah secara eksplisit berbicara tentang maqâm dan ahwâl. Rûmî hanya berbicara tentang pengalaman pengalaman rohani yang dialami oleh seseorang secara detail. Seperti pencapaian sikap-sikap serta kondisi-kondisi mental tertentu. Hal ini sering dilukiskan Rûmî dalam beberapa syairnya: Hanya apabila manusia kehilangan wujud lahiriahnya seperti musim dingin, baru ada harapan untuk suatu musim semi baru yang berkembang dalam dirinya (Mathnawî, V, 552). Lakukanlah perjalanan diri ke Diri, oh kawan, sehingga bumi menjadi tambang ...