Posts

KOSONG MAHARUANG ITU BUKAN TUHAN

Image
Kosong Maharuang itu bukan Tuhan, melainkan Nur Ilahi/Cahaya Tuhan. Cahaya Tuhan jelas bukan Tuhan. Tapiiiii, Cahaya Tuhan dengan Tuhan itu esa: tidak bersatu, bukan menyatu, tidak berjarak: ahad. Kalau sudah tahu Kosong itu Nur Ilahi, kalau sudah tahu Nur Ilahi ini Esa dengan Ilahi, maka sudah yakinkan saja Tuhan itu ADA. Nur-Nya saja sudah terlebih nyata daripada yang nyata, apalagi Pemilik Nur itu? "YAKIN SAJA TUHAN ITU ADA. JANGAN TUHAN ITU DISAMAKAN DENGAN KOSONG, JANGAN DIMACAM-MACAMKAN LAGI TUHAN ITU BEGINI-BEGITU! [K.H. UNDANG SIRAD] Sebab Nur-Nya saja sudah tidak bisa ditafsir, apatah lagi Sang Pemilik Nur itu? Kita sudah ada dalam liputan Kosong Maharuang, Kosong Maharuang diliputi Yang Maha Meliputi. Jadi keberadaan kita ini di mana? Keberadaan kita ini ada-beserta Yang Maha-Ada. Beserta Allah-lah kita selalu. Itu sebabnya, "ke mana pun kamu berhadap, di situ wajah-Ku" (alias Sifat-Ku alias Nur-Ku yang kamu kenal sebagai Kosong Maharuang) -- [Al-Baqarah:115] I...

KOSONG ITU BUKAN TIADA

Image
Yang dalam ilmu tauhid diistilahkan sebagai "Kosong" itu ialah perwujudan ketidaksamaan dengan segala sesuatu [Laysa kamitslihi syaiun, Asy-Syura:11] yang sifatnya juga meliputi sekalian alam [Al-Fussilat:54, Nur:35]. "Kosong" itu hanya istilah dalam transfer ilmu mengenai yang "tidak bisa disebut/ditafsir", yaitu -tidak berbentuk, -tidak berwarna, -tidak bisa disebut transparan, -tidak berbau -tidak bisa disentuh -tidak bertempat -tidak berbatas -tidak ber-awal dan tidak ber-akhir -dan sebagainya. Intinya semua benda yang terpandang mata tidak ada satupun yang sama dengan Kosong. Kosong ini bukan tidak ada, justru ada se-ada-adanya, nyata terlebih nyata daripada yang dipandang mata. Apa buktinya Kosong Maharuang ini nyata adanya? Kalau tidak ada Kosong, mana bisa kita memandang benda-benda sekitar kita? Bahkan, sebenarnya mata kita ini tidak bisa melihat Kosong, kita hanya bisa menyaksikan dengan rasa keber-ada-annya dari memandang yang bukan Kosong.  Sek...

TUHAN TIDAK BERZAT BERSIFAT BERASMA DAN BERAF'AL

Image
Tuhan Maha Pencipta semesta alam...segala sesuatu...sekalian makhluk. Bahwa semua makhluk yang ada dinyatakan keber-ada-annya oleh Allah SWT dengan Af`al-Nya, Asma-Nya, Sifat-Nya, dan Zat-Nya. Segala sesuatu hanya ada dalam KeberadaanNya . Tuhan Maha Esa dengan Af'alNya, AsmaNya, SifatNya, dan ZatNya,...tapi Tuhan bukan / beda dengan Zat, Sifat, Asma, dan Af'alNya. Tuhan bukan Zat, tapi Rabbil 'Izzati yakni Maha Pencipta segala Zat. Tuhan bersifat qadim azali, Maha Laysa kamitslihi syaiun ( tidak ada tafsiranNya ) dan Baqa ( kekal abadi )....tetap tidak berubah sejak azali, sekarang, esok, sampai kapapun selama-lamanya ( tiada berkesudahan ). Itulah sebabnya  maka orang-orang Muwwahid mengatakan : "Tuhan tidak BerZat, tidak Bersifat, tidak BerAsma dan tidak BerAf'al", karena Tuhan tetap adanya, tidak pernah berubah sejak azali dan dan tidak akan pernah berubah sampai kapanpun juga. Tuhan Maha Esa dengan af'alNya, AsmaNya, SifatNya, dan ZatNya. Kalau ada Za...

SEKELUMIT KISAH TENTANG TAJALLI

Image
Orang berkata gula itu manis karena pernah merasakan. Juga dikatakannya bahwa kopi itu pahit karena pernah merasakan. Begitu juga orang yang tahu masalah tajalli, pasti karena pernah merasakan. Kalau belum pernah merasakan, mana mungkin bisa bercerita.  Sebetulnya jasad Rahasia itulah yang tajalli pada jasad. Kalau sudah tajalli jasad Rahasia itu, itulah tubuh Rasulullah saw. Putuskan kejazaman kita. Jangan ada keraguan lagi. Tidak ada dalil-dalilnya lagi. Jasad kita inilah Allah. Baca Juga :  Sibelerang-merah-sebutan-ibnu-arabi Apabila tampak jasad ini, itulah jasadnya Allah Ta`ala. Jasadnya Allah Ta`ala itulah jasadnya Rasulullah Saw. Praktikkanlah dalam tidur. caranya ...  Tajallinya Rahasia Allah itu, hancurnya pada jasad; satu pada jasad. Jika tampak Jasad Allah Ta`ala ini, tampaklah akhirat serta tampak juga Nabi Saw dan para sahabatnya. Kita akan melihat di mana kedudukan ulama-ulama besar yang ada sekarang ini .  Dan kita juga akan tahu, yang mana yang sebe...

BERMAINLAH DIMAHA SUCI

Image
Ikan tanpa air tidak bisa berenang. Manusia di mana berenangnya? Tentulah di Mahasuci berenangnya. Bermainlah di lautan Mahasuci ini. Banyak perolehan dari Tuhan. Inilah tempat husnul khatimah : tempat yang penuh rahmat. Apalah susahnya "masuk" di Mahasuci. Bukan pergi dengan pesawat. Tidak perlu mesin jet pula. Cukup dengan kesadaran saja bahwa keberadaan kita ini di Tubuh Mahasuci. Apabila kesadaran ber-ada di Mahasuci ini men-jadi: akan tampak segala-galanya. Kalau kamu melihat betul-betul kaca [monitor/layar] TV yang kamu tonton, kamu akan tahu bahwa semua cerita yang ada di balik kaca itu. Ini perumpamaan yang nyata untuk dijadikan permisalan mendapatkan kebenaran yang hakiki. [PUSAKA MADINAH : MURSYID UNDANG SIRADJ]. Baca juga  Sangkan-paraning-dumadi

DIAM ITU JASAD MAHA TUA : JASAD RASULULLAH

Image
Praktik Diam [Tafakur Hakiki] itu menyatukan ingatan dan perasaan. Caranya : Pandang tubuh yang diam itu/tubuh maharuang/Zahiru Rabbi itu. Rasakan diamnya tubuh yang di dalam pusat [pusar]. Bukan merasakan diamnya tubuh kamu yang zahir, melainkan merasakan diamnya tubuh yang di dalam pusat [sama-tengah hati]. Turunkan perasaanmu di pusat dan pusat jangan kamu tarik-tarik ke dalam atau ke luar. Turunkan perasaan ke "pusat diam" di pusat kita. Bukan menahan napas, melainkan mendiamkan perasaan. Coba rasakanlah sendiri.  Kalau perasaan sudah diam, bersih pikiran dan perasaan. Orang bodoh mau menenangkan pikiran dengan makan obat penenang. Mendiamkan saja perasaan, sudah bisa tenang. Untuk apa diubah-ubah dengan obat-obatan. Lakukan praktik diam ini. [PUSAKA MADINAH : MURSYID UNDANG SIRADJ]. Baca juga  Syaikh-siti-jenar-bukankah-kita-sesama

PESAN SINGKAT : TENTANG RASA MURSYID UNDANG SIRADJ

Image
Rasa Melihat (Pesan Singkat Mursyid Undang Siradj) Kita merasa melihat. Mata-kah yang melihat atau rasa? Rasa-lah yang melihat. Kalau sudah tahu bagaimana rasa melihat, pergi ke mana pun, ke Negara mana pun, tetaplah seperti itu rasa melihat. Rasa itu tidak bisa dikatakan mata. Sebab orang mati juga punya mata, tetapi tidak melihat. Rasa itu apa? Rasa itu Rahasia. Rahasia itu siapa? Allah. Jadi kalau tidak ada Rasa, tidak melihatlah kita. Coba kalau yang di balik celana tidak ada merasa. Kalau tak ada rasa, tak usah hidup saja sekalian. Kalau tidak ada rasa yang di balik celana, sama dengan batang keladi buruk. Paham paham betul tentang rasa (Kitab Pusaka Madinah Undang Siradj). Baca juga  Wali-wali-allah-tentang-mahabah

DIRI MAKRIFAT DAN ILMU FIRASAT NABI KHIDIR A.S.

Image
Tuhan mentajallikan Cahaya-Nya. Cahaya Tuhan itu bernama Nur. Jadi, Nur itu Cahaya Tuhan. Itulah Rahasia Tuhan. Rahasia Tuhan itulah juga dinamakan Muhammad yang awal dan Nur Muhammad itu juga dinamani titik Nur yang awal. Nur Muhammad sudah “lahir”, baru bersuara. Inilah suara Allah langsung pada Muhammad. Dari mana awal suara dari mulut dan lidah kita ini? Tentulah dari hati. Dari mana awal suara dari hati ini? Tentulah dari sirr. Dari mana awal suara dari sirr hati ini? Tentulah dari Zat. Dari mana awal suara dari Zat ini? Tentulah dari Allah. Dari Allah ⇒ Zat [Rahasia Allah] ⇒ sirr ⇒ hati ⇒ lisan Renungkanlah perjalanan suara ini. Dengan sirr ini kita dapat membedakan mana suara dari setan, mana suara dari Allah. Tuhan menjadikan kita punya zahir dan punya batin. Yang batin itu ruh dan yang zahir itu tubuh. Ruh ini Zat; tubuh ini sifat. Kelakuan zahir ini kelakuan dari mana? Dari batin. Kelakuan batin itu kelakuan siapa? Kelakuan Zat. Siapa yang berkelak...

MANA DIRI FANA ITU : TUBUH, HATI, NYAWA DAN RAHASIA

Image
Maksud binasa ; "tidak ada perbuatan baharu, tidak ada kelakuan, tidak ada hidup,  tidak ada rahasia". Yang ada diri baqa saja. Itulah diri rahasia tuhan. Yakni ruh qudus, disama tengah hati. itu diri Allah. Diri kamu juga. Hati hati mengambil paham. Bukan berarti Allah jadi kamu, kamu jadi Allah. Kenal diri, kenal Tuhan. Meniada-tiadakan diri, kafir.  Itu perbuatan orang tidak kenal Tuhan. Kenal tuhan binasa diri. Maksud binasa diri bukan diri kita hancur lebur. Itu pendapat  orang bodoh. Maksud binasa itu fana, kalau sudah paham fana, tahulah diri kita yang baca tidak fana. Mana diri fana itu? Itulah "tubuh, hati, nyawa, rahasia". Kalau fana tubuh, jadi baqa dengan af'al.  Fana hati, jadi baqa dengan asma.  Fana nyawa, jadi baqa dengan sifat Allah.  Fana rahasia, jadi baqa dengan zat Allah. Siapa yang ber af'al ? zat,  Siapa yang berasma ? zat,  Siapa yang bernyawa? zat,  Siapa yang ber r...
Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY POST MANTAP ||| postmantap16@gmail.com

🔱LINK TAUTAN ARTIKEL SPONSOR

🔁 FOLLOWERS