KOSONG MAHARUANG ITU BUKAN TUHAN
Cahaya Tuhan jelas bukan Tuhan. Tapiiiii,
Cahaya Tuhan dengan Tuhan itu esa:
tidak bersatu, bukan menyatu, tidak berjarak: ahad.
Kalau sudah tahu Kosong itu Nur Ilahi, kalau sudah tahu Nur Ilahi ini Esa dengan Ilahi,
maka sudah yakinkan saja Tuhan itu ADA.
Nur-Nya saja sudah terlebih nyata daripada yang nyata, apalagi Pemilik Nur itu?
"YAKIN SAJA TUHAN ITU ADA. JANGAN TUHAN ITU DISAMAKAN DENGAN KOSONG, JANGAN DIMACAM-MACAMKAN LAGI TUHAN ITU BEGINI-BEGITU! [K.H. UNDANG SIRAD]
Sebab Nur-Nya saja sudah tidak bisa ditafsir, apatah lagi Sang Pemilik Nur itu?
Kita sudah ada dalam liputan Kosong Maharuang,
Kosong Maharuang diliputi Yang Maha Meliputi.
Jadi keberadaan kita ini di mana?
Keberadaan kita ini ada-beserta Yang Maha-Ada.
Beserta Allah-lah kita selalu.
Itu sebabnya, "ke mana pun kamu berhadap, di situ wajah-Ku" (alias Sifat-Ku alias Nur-Ku yang kamu kenal sebagai Kosong Maharuang) -- [Al-Baqarah:115]
- Itu sebabnya dikatakan
"di mana pun kamu, di situ Aku [Al-Hadid:4]
- Itu sebabnya dikatakan
"bahwasanya Aku dekat" [Al-Baqarah:186]
Jadi sekarang Kosong itu Ada atau tiada?
Jadi sekarang kalau kita memandang Kosong, terasa tidak kita ada-beserta Allah senantiasa... dalam tidur maupun terjaga, dalam hidup dalam mati?
Mengakui diri kita itu Tuhan, kafir.
Tidak mengakui diri kita itu esa beserta Tuhan, kufur.
Allaahua'lam.
———————————⠀
قَدْ جَاءَكُمْ بَصَائِرُ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَمَنْ أَبْصَرَ فَلِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ عَمِيَ فَعَلَيْهَا ۚ وَمَا أَنَا عَلَيْكُمْ بِحَفِيظٍ
Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu). (Q.S. Al-An’am:104) Lihat Lebih Sedikit. Baca Juga : Kisah-tentang-mengenai-akhir-kalam
Comments
Post a Comment
SILAHKAN BERKOMENTAR SESUAI DENGAN TOPIK ISI ARTIKEL YA .......