Posts

TAUHID SUFI DALAM PANDANGAN ULAMA

Image
Dr. Muhammad Dhiahuddin Kuswandi  menjelaskan klasifikasi tauhid yang terbagi menjadi tiga tingkatan : Untuk orang awam, yaitu tauhid yang didasarkan pada Ilmu Kalam Untuk orang khawash, yaitu tauhid yang didasarkan pada Ilmu Filsafat Perennial Untuk orang khawasul  khawash, yaitu tauhid yang didasarkan Ilmu Tauhid Sufi. Tauhid sufi adalah tauhid murni yang didasarkan pada faham wahdtul wujud sebagaimana yang telah dikonseptualisasikan oleh tokoh-tokoh sufi antara lain Al-Hallaj, Syeikh Ibnu Arabi, Syeikh Abdul Qadir al Jilani, Imam Shadruddin al Qunawi, Abdul Karim al Jili, Syeikh Abdul Rauf al Singkili dan lain sebagainya. Dalam pandangan wahdatul wujud, hanya ada satu wujud mutlaq yaitu Allah Swt. sebagai hakikat segala sesuatu. Sedangkan alam dan manusia adalah merupakan tajalli atau madhar dari Sifat-Nya. Pencapaian tertinggi dalam tauhdi sufi ini ditandai dengan pengalaman ruhani [religius experince] berupa kesadaran dikenal  شهود الكثرة في الوحدة وشهود الوحدة في ال...

SIBELERANG MERAH SEBUTAN IBNU 'ARABI

Image
Memori kita akrab dengan istilah "Wahdatul Wujud" yang menjadi pokok persoalan tulisan ini. Yang nantinya akan dikembangkan dalam kacamata Ibnu ‘Arabi. Setidaknya kita telah melakukan pemanasan dan rangsangan-rangsangan kearah dunia sufi dengan harapan kita dapat “klimaks” sempurna bersama pelukan dan sentuhan lembut pemikiran-pemikiran Si Belerang Merah (sebutan Ibnu Arabi).       Diskursus Wahdatul Wujud di masyarakat kita, bisa dibilang kontroversial. Satu sisi memandang sebagai ajaran KEKAFIRAN karena menempatkan hamba sebagai yang inheren dengan khaliq, sehingga tidak ada bedanya antara yang menciptakan dan yang diciptakan. (Zahirurabbi wal bhatinu Abdi) Disisi lain paham Wahdatul Wujud memandang bahwa hanya Tuhanlah satu-satunya yang riil, dia adalah realitas dari segala yang ada, diluar dirinya adalah nihil. Dengan demikian, manusia dan semesta adalah inheren dengan Tuhan. JUGA DALAM DIRI MEREKA (QS. FUSHSHILAT 41 : 53 ), ZAT ALLAH MELIPUTI SEGALA SESUATU (QS....

KESIMPULAN MENGENAI WAHDATUL WUJUD

Image
Maka, jelaslah bahwa, pemahaman yang benar tentang wahdatul-wujud menurut kaum sufi adalah suatu pemahaman yang murni dan sesuai dengan aqidah Islam yaitu, melihat seluruh wujud (keberadaan) makhluk, tidak wujud dengan diri mereka sendiri, tetapi wujud dengan Allah s.w.t. (dengan pertolongan dan kekuasaanNya). Adapun orang-orang yang jahil yang menganggap sesat kaum sufi dalam masalah ini, sebenarnya tidak memahami wahdatul wujud dengan makna yang sebenarnya menurut pandangan kaum sufi. Begitu juga, golongan orang-orang yang sesat dalam pemahaman wahdatul-wujud dengan mendakwa ketuhanan pada diri, mengaku hulul dan ittihad (pantheisme), merupakan golongan yang tertolak di sisi kaum sufi itu sendiri. Pemahaman mereka bukanlah pemahaman kaum sufi terhadap wahdatul-wujud sebagaimana kaum sufi memahaminya dengan makna wahdatus-syuhud, bukan dengan makna hulul dan ittihad. Dalam masalah wahdatul-wujud, orang yang sesat hanyalah orang yang ingin memahaminya dengan makna fal...

WAHDATUL WUJUD TIDAK MENAFIKAN WUJUD MAKHLUK YANG BARU

Image
Banyak orang yang menuduh sesat pemahaman wahdatul-wujud ini karena ketidak tahuan, mereka menyatakan bahwa, wahdatul wujud menafikan ithnaniyat al-wujud (dua jenis ke-wujud-an yaitu ke-wujud-an Allah s.w.t. yang qadim dan ke-wujud-an makhluk yang baru). Sebenarnya, wahdatul-wujud menurut kaum sufi tidak pernah menafikan dua jenis ke-wujud-an, yaitu: wujud qadim (ke-wujud-an Allah s.w.t.) dan wujud baru, yaitu ke-wujud-an makhluk. Namun, wahdatul-wujud menegaskan bahwa, ke-wujud-an makhluk yang baru tersebut merupakan kesan (atsar) yang terlahir dari ke-wujud-an Allah s.w.t juga karena wujud makhluk tersebut bukanlah dengan diri mereka sendiri dan bukan pula dari diri mereka sendiri.  Namun, wujud makhluk yang terbatas dan baru bukanlah wujud Allah s.w.t. yang qadim, cuma ke-wujud-an mereka dari ke-wujud-an Allah swt dan penciptaanNya. Ke-wujud-an makhluk tidak mutlak, tidak mustaqil (mandiri) dan makhluk tidak berdiri dengan diri mereka sendiri, sebaliknya bersandar ...

GOLONGAN SUFI YANG MENETAPKAN WAHDATUL WUJUD, JUGA MENOLAK HULUL DAN ITTIHAD

Image
Tidak dapat dipungkiri bahwa, ada sebagian kalangan manusia yang memahami makna Wahdatul-wujud ini dengan makna yang keliru dan sesat, yaitu dengan makna hulul (Tuhan menempati makhluk) dan Ittihad (Tuhan bergabung dengan makhluk). Akhirnya, mereka mengakui sudah (wushul) sampai kepada Allah s.w.t. dan mencapai derajat makrifat, bahkan ada yang mengklaim dirinya sebagai tuhan, karena tuhan wujud dalam setiap makhluk. Hasil dari pengakuan ini, mereka merasa diri mereka tidak perlu lagi melakukan syariat dan ketaatan karena mereka adalah tuhan, atau tuhan wujud dalam diri mereka, atau sudah sampai kehadirat tuhan. Ini suatu kesesatan yang nyata, yang diingkari sendiri oleh para sufi. Para ulama' sufi seperti Imam Ibn 'Arabi r.a., Imam Abdul Karim Al-Jili r.a., Syekh Ibn Al-Faridhi r.a., Syekh Ali ibn Wafa dan sebagainya, berlepas diri dari pemahaman yang sesat ini, bahkan turut membantah kesesatan ini secara keras. Imam Ibn 'Arabi berkata dalam Al-Futuhat pada...

PENJELASAN ULAMA ULAMA SUFI TENTANG WAHDATUL WUJUD

Image
Imam Abdul Ghani An-Nablusi r.a. (1143 H) berkata dalam kitabnya Idhoul Maqsud, min ma'na wihdatil-wujud : "Sesungguhnya, yang dimaksud Wahdatul-wujud bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan perkataan para ulama' Islam, bahkan maksud sebenarnya dari Wahdatul-wujud, pada hakikatnya disepakati oleh seluruh orang-orang khawas dan awam. Ia juga sesuatu yang perlu diketahui oleh setiap muslim, dan tidak boleh diingkari oleh setiap orang yang beriman. Tak dapat digambarkan bahwa, ada orang yang berakal bisa mengingkari Wahdatul-wujud dengan makna ini. "Sesungguhnya, seluruh alam ini, walaupun berbeda jenis, sifat, bentuk dan rupanya, sebenarnya wujud dari ketiadaannya ('adam) dengan ke-wujud-an Allah s.w.t., bukan dengan diri mereka sendiri. Bahkan, seluruh makhluk yang wujud, terus terpelihara wujudnya dengan ke-wujud-an Allah s.w.t., bukan dengan diri mereka sendiri." Imam Mustofa Al-Bakri berkata dalam kitab beliau Al-Maurid Al-Azb : "(Wah...

DALIL WAHDATUL WUJUD DALAM AL QUR'AN DAN HADISTH

Image
Firman Allah S.w.t.: "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?" kepunyaan Allah yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (Surah Ghafir/Mu'min: 16) Maksudnya, seluruh yang wujud di bawah kekuasaanNya. Segala yang wujud tidak akan wujud tanpa izinNya. Maka, wujud yang hakiki, yang berdiri dengan mandiri hanyalah Allah s.w.t. Adapun selain dari Allah s.w.t., pada hakikatnya tidak wujud ('adam). Mereka hanya wujud setelah Allah s.w.t. menciptakan mereka. Maka, kewujudan mereka sebenarnya dengan qudrat dan iradah Allah s.w.t. Kesatuan penyaksian ini juga sebagaimana dalam Firman Allah s.w.t.: Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, Maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah (zat) Allah. Sesungguhnya Allah Maha luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Surah Al-Baqarah :115) Dalil Wahdatul-Wujud dalam hadisth. Rasulullah s.a.w. bersabda : "Sesungguhnya Allah s.w.t. itu wujud, dan tiada yang wujud bersamaNya. Allah s.w.t. itu wujud dalam keesaan, tanpa...

HAKIKAT WAHDATUL WUJUD ( KESADARAN YANG MENJADI BUKAN JADI MENJADIKAN )

Image
Hakikat Wahdatul-wujud ialah, apabila seseorang sudah menghayati rasa ke-wujud-an dirinya dan seluruh perbuatan dirinya serta semua yang terjadi dialam ini adalah dari Allah s.w.t. Maka, seluruh gerak-gerik makhluk, termasuk perbuatan manusia, sebenarnya dengan Allah s.w.t, ( dengan wujud, kekuasaan dan izin Allah s.w.t..) Kalau hal ini dianggap bukan aqidah Islam, lalu yang seperti apakah aqidah Islam itu? Apakah setiap makhluk punya kuasa terhadap dirinya sendiri secara mutlak? Tidak sama sekali! Maka, siapakah yang sesat wahai orang-orang yang menuduh sesat? Atau anda tidak paham apa yang anda sesatkan itu sendiri? Na'uzubillah! Wahdatul-wujud ialah suatu tingkat penyaksian dengan mata hati, dalam diri seseorang, yang merasakan diri mereka dan seluruh alam ini sebenarnya diatur oleh Allah s.w.t. Manusia terutama diri mereka sendiri, bergerak dan beramal dengan izin Allah s.w.t, yang memberikan mereka kuasa untuk memilih, tetapi bukan dengan kuasa mutlak, cuma dengan...

PEMAHAMAN YANG BENAR TENTANG WAHDATUL WUJUD MENURUT KAUM SUFI

Image
Di sini, saya coba menyentuh secara khusus berkaitan dengan masalah Wahdatul - wujud, secara adil dengan merujuk kitab-kitab para ulama', dalam mengurai kesalahpahaman tentang masalah ini. Pembahasan mengenai "Wahdatul-wujud" ini, ada dua golongan yang memahaminya secara berbeda yaitu: PERTAMA : Pemahaman yang Salah Tentang Wahdatul-Wujud: Golongan yang memahami "Wahdatul-wujud" dengan makna : Allah dan makhluk adalah satu (manunggal). yaitu, makhluk bersatu dengan Allah. Mereka memahami Wahdatul-wujud sebagai ma’na hulul (Allah bergabung dalam makhluk) dan ittihad (Allah dan makhluk adalah menyatu zatNya). Hasil dari kesalahpahaman berkenaan Wahdatul wujud ini, melahirkan dua golongan: a) Golongan yang menentang, lalu menghukum sesat orang-orang yang berpegang dengan Wahdatul-wujud. Para teolog, khususnya Ibnu Taymiyah dan ulama yang sepaham tentu mengkafirkan Al-Hallaj, dan termasuk juga mengkafirkan Ibnu Araby, dengan tuduhan keduanya ...
Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY POST MANTAP ||| postmantap16@gmail.com

🔱LINK TAUTAN ARTIKEL SPONSOR

🔁 FOLLOWERS