PANDANGAN SUFI DALAM SECANGKIR KOPI

Pandangan Sufi dalam Secangkir Kopi
Sesendok bubuk kopi mengisahkan cerita panjang tentang kerja keras, disiplin, telaten, totalitas, perhatian, cinta, dan... kehidupan. Dan begitupun gula.

Banyak hal yang manis dalam perjalanan kopi, dan mungkin banyak hal yang pahit dalam perjalanan gula. Ada rasa manis dalam pahitnya kopi, dan ada rasa pahit dalam manisnya gula.

Satu hal yang pasti, sang kopi mengurangi egonya ketika menyatu dalam panasnya air dan rela dipanggil "air kopi", bukan "kopi air". Malah setelah egonya bisa lebur, dengan sendirinya eksistensi sang kopi pun makin membesar dan meluas lewat rasa dan harumnya yang khas.

Walaupun pengorbanan sang kopi tidak sehebat sang gula yang semua wujudnya hilang berubah menjadi rasa manis, dan namanya pun ikut lenyap dalam "air kopi", seakan sang kopi memberitahu pengorbanan pasangannya yang bisa menyatukan sisi manisnya dalam kepahitan dan hitam dirinya.  Memang ia dan pasangannya hancur, tapi melebur dan tidak hilang. Seperti lenyap dan kalah, tapi sebetulnya eksis dan menang. Baca Juga : Kopi-minuman-kesadaran-para-sufi

Akhirnya para penikmat pun paham bahwa Kopi dan Gula tidak saling menghilangkan, malah menggenapkan rasa. Sisi pahitnya kopi dan manisnya gula saling menyatu dan keduanya terasa. Itulah kesempurnaan karena saling melengkapi dan bukan saling melenyapkan.

Seperti itulah hidup dan kehidupan, selalu hidup dan menghidupkan dalam dualitas sisi yang saling berlawanan, seperti gula dan kopi,  manis dan pahit, serta putih dan hitam.

Dan bukankah "...diciptakan berbangsa-bangsa itu supaya lita'arafu (saling kenal-mengenal).." ? Tentunya bukan sekedar saling kenal-mengenal, tetapi harus bisa saling memahami dan bersikap arif (bijak), seperti halnya asal kata dari "lita'arafu" yaitu 'arif, makrifat. 

Jadi, bijaklah karena ada putih di dalam hitam dan ada hitam di dalam putih.
Dan hati-hatilah karena dalam benar pun suka ada salah.

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

Comments

📯POPULAR POST

ABDURRAHMAN AL-GHAFIQI DAN BALA TENTARA YANG CINTA SYAHID BAG 3

ALINSANU SIRRI, WA ANA SIRRUHU, WASIRRI SIFATI WASIFATI LAGHOIRIHI

THOSIN AL-ASRAR FI AL-TAUHID, SYAIKH HUSAIN BIN MANSHUR AL-HALLAJ

KATA KATA MUTIARA AL GHOZALI

ALLAH BUKAN NAMA DAN MAKNA

Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY POST MANTAP ||| postmantap16@gmail.com

🔱LINK TAUTAN ARTIKEL SPONSOR

🔁 FOLLOWERS