Posts

FANA DALAM KEBAQAAN ALLAH DAN LENYAP KEHADIRAN ALLAH

Image
Ucapan spiritual Syekh Siti Jenar tersebut diucapkan pada saat para wali menghendaki diskusi yang membahas masalah bicara Ilmu tanpa Tedeng Aling-aling. Diskusi para wali diadakan setelah Dewan Walisongo mendengar bahwa Syaikh Siti Jenar mulai mengajarkan ilmu ma’rifat dan hakikat. Sementara dalam tugas resmi yang diberikan oleh Dewan Walisongo hanya diberi kewenangan mengajarkan syahadat dan tauhid. Sementara menurut Syaikh Siti Jenar justru inti paling mendasar tentang tauhid adalah manunggal, di mana seluruh ciptaan pasti akan kembali menyatu dengan yang menciptakan. Dari sini para Wali Allah saling adu pendapat Makrifat dan Hakikat dimulailah dengan setatah mereka Wali Allah : Pada saat itu, Sunan Gunung Jati mengemukakan, “Adapun Allah itu adalah yang berwujud haq”; Sunan Giri berpendapat, “Allah itu adalah jauhnya tanpa batas, dekatnya tanpa rabaan.”; Sunan Bonang berkata, “Allah itu tidak berwarna, tidak berupa, tidak berarah, tidak bertempat, tidak berbahasa, tidak ber...

SYAIKH SITI JENAR ALLAH BUKANLAH SESUATU YANG ASING BAGI DIRI MANUSIA

Image
Menurut Syaikh Siti Jenar, Allah bukanlah sesuatu yang asing bagi diri manusia. Allah juga bukan yang ghaib dari manusia. Walaupun Ia penyandang asma al-Ghayb, namun itu hanya dari sudut materi atau raga manusia. Secara ruhiyah, Allah adalah ke-Diri-an manusia itu. Dalam diri manusia terdapat ruh al-idhafi yang membimbing manusia untuk mengenal dan menghampirinya.  Sebagai sarananya, dalam otak kecil manusia, Allah menaruh God-spot (titik Tuhan) sebagai filter bagi kerja otak, agar tidak terjebak hanya berpikir materialistik dan matematis. Inilah titik spiritual yang akan menghubungkan jiwa dan raga melalui ruh al-idhafi. Dari sistem kerja itulah kemudian terjalin kemanunggalan abadi. Maka kalau ada anggapan bahwa Allah itu ghaib bagi manusia, sesuatu yang jauh dari manusia, pandangan itu keliru dan sesat. Para sufi mengartikan an-nafs sebagai sumber moral yang tercela, sedangkan ruh adalah sumber kehidupan dan sumber moral yang baik. Ruh juga sesuatu yang halus, bersih, dan bebas ...

SANGKAN PARANING DUMADI

Image
Dalam hidup ini, manusia senantiasa diingatkan untuk memahami filosofi Kejawen yang berbunyi “Sangkan Paraning Dumadi”. Apa sebenarnya Sangkan Paraning Dumadi? Tidak banyak orang yang mengetahuinya. Padahal, jika kita belajar tentang Sangkan Paraning Dumadi, maka kita akan mengetahui kemana tujuan kita setelah hidup kita berada di akhir hayat. Manusia sering diajari filosofi Sangkan Paraning Dumadi itu ketika merayakan Hari Raya Idul Fitri. Biasanya masyarakat Indonesia lebih suka menghabiskan waktu hari raya Idul Fitri dengan mudik. Nah, mudik itulah yang menjadi pemahaman filosofi Sangkan Paraning Dumadi. Ketika mudik, kita dituntut untuk memahami dari mana dulu kita berasal, dan akan kemanakah hidup kita ini nantinya. Untuk lebih jelasnya, marilah kita simak tembang dhandanggula warisan para leluhur yang sampai detik ini masih terus dikumandangkan. Kawruhana sejatining urip Urip ana jroning alam donya Bebasane mampir ngombe Umpama manuk mabur Lunga saka kur...

SYAIKH SITI JENAR : BUKANKAH KITA SESAMA MAYAT TIDAK ADA YANG HARUS DIPATUHI

Image
Sang Wali Nyentrik, Syaikh Siti Jenar, menghadirkan kearifan spiritual Islam di Tanah Jawa. Tujuan utama ajaran Syaikh Siti Jenar adalah mengajak manusia selalu tumbuh berkembang seperti pohon Sidratul Muntaha; selalu aktif, progresif dan positif; membangkitkan Ingsun Sejati melalui Tauhid Al-Wujud atau yang dikenal secara lokal dengan Manunggaling Kawula-Gusti. Gerakan yang dilakukan Syaikh Siti Jenar bersumbu pada pembebasan kultural, pembebasan kemanusiaan dari kungkungan struktur politik berdalih agama sekaligus pembebasan dari pasungan keagamaan yang formalistik. MARI KITA SIMAK SERAT EMPAT PULUH DUA DARI SITI JENAR............ “Bonang, kamu mengundang saya datang di Demak. Saya malas untuk Datang, sebab saya merasa tidak di bawah atau diperintah oleh siapapun, kecuali oleh hati saya. Perintah hati itu yang saya turutinya, selain itu tidak ada yang saya patuhi perintahnya. Bukankah kita sesama mayat? Mengapa seseorang memerintah orang lain? Manusia itu sama satu de...

ANA AHMAD BILA MIM

Image
Kalau kita sudah tahu hakikat yang empat ini, bahwa : Tubuh hakikatnya Af'al Allah Hati hakikatnya Asma Allah Nyawa hakikatnya Sifat Allah Rahasia hakikatnya Zat Allah Tentulah kita sadari, pada diri kita itu tidak ada tubuh, tidak ada hati, tidak ada nyawa dan tidak ada rahasia. Yang ada adalah Af'al Allah, Asma Allah, Sifat Allah dan Zat Allah. Inilah maksud sebenarnya perkataan "makhluk itu tidak punya wujud hakiki". Inilah makna sebenarnya "Sekalian makhluk itu fana di hadirat Ilahi Rabbi". Hadis Qudsi, "Ana Ahmad bila mim" (Aku Ahmad tanpa huruf mim), berarti Ahad (Esa), yakni Allah. Perkataan Syaikh Siti Jenar : Tidak usah bertele tele, wujudku adalah rupa Tuhan yang zahir sedang ruhku rupa tuhan yang batin, ruhkulah dzatullah, jiwakulah sifatullah, wujudkulah yang benama Allah, gerakkulah af'alullah, zat sifat asma' dan af'al Allah Satu menjadi diriku, maka sungguh kafirlah aku jika tidak mengakui kalau ak...
Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY POST MANTAP ||| postmantap16@gmail.com

🔱LINK TAUTAN ARTIKEL SPONSOR

🔁 FOLLOWERS