FANA DALAM KEBAQAAN ALLAH DAN LENYAP KEHADIRAN ALLAH

Ucapan spiritual Syekh Siti Jenar tersebut diucapkan pada saat para wali menghendaki diskusi yang membahas masalah bicara Ilmu tanpa Tedeng Aling-aling. Diskusi para wali diadakan setelah Dewan Walisongo mendengar bahwa Syaikh Siti Jenar mulai mengajarkan ilmu ma’rifat dan hakikat. Sementara dalam tugas resmi yang diberikan oleh Dewan Walisongo hanya diberi kewenangan mengajarkan syahadat dan tauhid. Sementara menurut Syaikh Siti Jenar justru inti paling mendasar tentang tauhid adalah manunggal, di mana seluruh ciptaan pasti akan kembali menyatu dengan yang menciptakan. Dari sini para Wali Allah saling adu pendapat Makrifat dan Hakikat dimulailah dengan setatah mereka Wali Allah : Pada saat itu, Sunan Gunung Jati mengemukakan, “Adapun Allah itu adalah yang berwujud haq”; Sunan Giri berpendapat, “Allah itu adalah jauhnya tanpa batas, dekatnya tanpa rabaan.”; Sunan Bonang berkata, “Allah itu tidak berwarna, tidak berupa, tidak berarah, tidak bertempat, tidak berbahasa, tidak ber...