SEKELUMIT KISAH TENTANG TAJALLI

Orang berkata gula itu manis karena pernah merasakan. Juga dikatakannya bahwa kopi itu pahit karena pernah merasakan. Begitu juga orang yang tahu masalah tajalli, pasti karena pernah merasakan. Kalau belum pernah merasakan, mana mungkin bisa bercerita. 

Sebetulnya jasad Rahasia itulah yang tajalli pada jasad. Kalau sudah tajalli jasad Rahasia itu, itulah tubuh Rasulullah saw. Putuskan kejazaman kita. Jangan ada keraguan lagi. Tidak ada dalil-dalilnya lagi. Jasad kita inilah Allah. Baca Juga : Sibelerang-merah-sebutan-ibnu-arabi

Apabila tampak jasad ini, itulah jasadnya Allah Ta`ala. Jasadnya Allah Ta`ala itulah jasadnya Rasulullah Saw. Praktikkanlah dalam tidur. caranya ... 

Tajallinya Rahasia Allah itu, hancurnya pada jasad; satu pada jasad. Jika tampak Jasad Allah Ta`ala ini, tampaklah akhirat serta tampak juga Nabi Saw dan para sahabatnya. Kita akan melihat di mana kedudukan ulama-ulama besar yang ada sekarang ini. 

Dan kita juga akan tahu, yang mana yang sebenar-benar dikatakan wali itu. Ini bukan omong kosong-cerita bohong, bisa dipraktikkan sampai terbukti nyata. Mengajilah sampai jasad tajalli dengan praktik-praktiknya. 

Barulah berguna untuk membela ibu-bapak dan sanak keluarga di akhirat. Kalau kita tidak dapat, bagaimana bisa membela ibu-bapak kita di akhirat? 

Ini bukan omong kosong-cerita bohong. Kenyataannya ada. Wali-wali Allah di Tanah Suci, mereka mempergunakan jasad Rahasia Allah. Mengapa kita tidak mau memakainya? Bukankah kerugian besar kalau sampai tidak tahu. Mengapa kita tidak mau memakainya? 

Inikan untuk keselamatan dunia-akhirat. Sudah dikaruniakan Allah pada kita. Mengapa karunia ini tidak mau dipakai? Wa fii anfusikum `afalaa tubsirun [Dzariyaat:21]: Jasad Rahasia Allah sudah ada pada dirimu. Pakailah. Jangan minta disuap ilmu saja. 

Berpikirlah. Asal akal dengan pemikiran. Inilah wasiat Sultan Zainal Abidin pada keluarga-keluarga terdekatnya.[Pusaka Madinah KH. Undang Siradj]

Related Posts