BIOGRAFI RADEN UMAR SAID SUNAN MURIA

9 sejarah Walisongo gambar Penjelasan cara berdakwah, Biografi.

Walisongo – Nama-nama walisongo yang anda kenal ialah nama sebutan atau julukan. Biasanya dengan sebutan sunan, yang dengan kata lain orang yang dimuliakan. Umumnya yang dinamakan sunan masih ada silsilah keturunan kerajaan, baik secara langsung maupun sesudah generasi dibawahnya. Nah, dari sekian tidak sedikit sunan-sunan yang menyebarkan agama islam di nusantara, terdapat 9 sunan yang dinamakan walisongo atau wali sembilan. Wali sendiri berarti duta atau wakil. Sedangkan dalam doktrin islam dikenal kata waliyullah atau waliallah yang dengan kata lain orang yang beriman dan bertakwa, pelindung dan bisa dipercaya. Para wali-wali ini mendedikasikan mereka di jalan Allah untuk menyuruh orang beriman untuk Allah dengan kerelaan, kelembutan dan tanpa paksaan. Begitu juga dengan walisongo yang menyebarkan agama islam di pulau Jawa. Para wali itu mempunyai riwayat dan pun tempat dakwah tersendiri. Selain tersebut setiap wali pun menitipkan wasiat dan pun peninggalan terhadap umat islam di nusantara. Sehingga nama-nama walisongo tersebut disematkan dalam sejarah persebaran islam di nusantaraLalu bagaimana sejarah, lahir, atau penjelasanmya tentang para wali tersebut berikut peniggalannya dan cara mereka menyebarkan agama islam di indonesia, kami akan mengulas nya.

7. Walisongo Sunan Muria (Raden Umar Said)
Walisongo Sunan Muria (Raden Umar Said)
Nama Tokoh   : Raden Umar Said
Lahir                : –
Nama Ayah     : (Sunan Kalijaga)
Nama Ibu        : Dewi Saroh
Meninggal       : –

Silsilah / Asal-usul Sunan Muria
Satu versi menuliskan, Sunan Muria ialah putra Sunan Kalijaga. Ahli sejarah A.M. Noertjahjo (1974) dan Solihin Salam (1964, 1974) yakin dengan versi ini. Berdasarkan pencarian mereka, pernikahan Sunan Kalijaga dengan Dewi Saroh binti Maulana Is-haq mendapat  tiga anak, yaitu Sunan Muria, Dewi Rukayah, dan Dewi Sofiah.

Versi beda memaparkan, Sunan Muria ialah putra Raden Usman Haji alias Sunan Ngudung. Karya R. Darmowasito, Pustoko Darah Agung, yang mengandung sejarah dan silsilah wali dan raja-raja Jawa, melafalkan Sunan Muria sebagai putra Raden Usman Haji. Bahkan ada pun yang menyebutnya keturunan Tionghoa walaupun hal tersebut sangat meragukan.

Cara berdakwah
Dari sekian banyak  versi itu, tak terdapat yang meragukan reputasi Sunan Muria dalam berdakwah. Gayanya ”moderat”, mengekor Sunan Kalijaga, menyelusup lewat sekian banyak  tradisi kebudayaan Jawa. Misalnya adat kenduri pada hari-hari tertentu sesudah kematian anggota keluarga, laksana nelung dino hingga nyewu, yang tak diharamkannya.
Hanya, tradisi berbau klenik seperti menghanguskan kemenyan atau menyuguhkan sesaji diganti dengan doa atau salawat. Sunan Muria pun berdakwah lewat sekian banyak  kesenian Jawa, contohnya mencipta macapat, lagu Jawa. Lagu sinom dan kinanti diyakini sebagai karya Sunan Muria, yang sampai kini masih lestari.
Lewat tembang-tembang itulah ia menyuruh umatnya mengamalkan doktrin Islam. Karena itulah, Sunan Muria lebih senang berdakwah pada rakyat jelata ketimbang kaum bangsawan. Maka wilayah dakwahnya lumayan luas dan tersebar. Mulai lereng-lereng Gunung Muria, pelosok Pati, Kudus, Juana, hingga pesisir utara. Baca Juga : Biografi-syaikh-syarif-hidayatullah

Cara dakwah berikut yang mengakibatkan Sunan Muria dikenal sebagai sunan yang suka berdakwah topo ngeli. Yakni dengan ”menghanyutkan diri” dalam masyarakat. Sasaran dakwah dari Sunan Muria ialah para pedagang, nelayan, pelaut dan rakyat jelata. Ia ialah satu-atunya wali yang tetap menjaga kesenian gamelan dan wayang sebagai perangkat dakwah untuk mengucapkan islam.
Keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berniaga dan melaut ialah kesukaannya. Sunan Muria biasanya dijadikan pula sebagai penengah dalam konflik internal di Kesultanan Demak (1518-1530), Ia dikenal sebagai individu yang dapat memecahkan sekian banyak  masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahannya pun tidak jarang kali dapat diterima oleh seluruh pihak yang berseteru. Sunan Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juana sampai sekitar Kudus dan Pati. Salah satu hasil dakwahnya lewat seni ialah lagu Sinom dan Kinanti.  Sumber : jatikom.com

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

Comments

📯POPULAR POST

ABDURRAHMAN AL-GHAFIQI DAN BALA TENTARA YANG CINTA SYAHID BAG 3

ALINSANU SIRRI, WA ANA SIRRUHU, WASIRRI SIFATI WASIFATI LAGHOIRIHI

THOSIN AL-ASRAR FI AL-TAUHID, SYAIKH HUSAIN BIN MANSHUR AL-HALLAJ

KATA KATA MUTIARA AL GHOZALI

ALLAH BUKAN NAMA DAN MAKNA

Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY POST MANTAP ||| postmantap16@gmail.com

🔱LINK TAUTAN ARTIKEL SPONSOR

🔁 FOLLOWERS