APA KEGIATAN TUHAN SEBELUM MENCIPTAKAN ALAM SEMESTA

Pertanyaan seperti itu muncul karena berpikir Tuhan sama dengan manusia dalam pusaran ruang dan waktu. Tuhan tidaklah terikat hukum-hukum alam yang diciptakanNya. Dia adalah Maha Kehendak yang tak terbatas. Alam ciptaanNya bukanlah hanya alam semesta yang kita huni, Tuhan mencipta berbagai alam tanpa batas.

Sudah sejak berabad silam, filsuf muslim Ibnu Rusyd memaparkan: Makna Qadim adalah bukan terciptakan dan menjadi satu dengan hakikat Allah. Jadi, Tuhan Qadim berarti Tuhan tidak diciptakan, tetapi adalah Pencipta, dan alam Qadim berarti berbagai alam yang tak terbatas diciptakan Tuhan dalam keadaan terus menerus sejak zaman tak berawal hingga zaman tak berakhir. 

Dengan demikian sungguhpun alam Qadim, alam bukan Tuhan, tetapi adalah ciptaan Tuhan.

Bahwa berbagai alam yang tak terhingga, berproses bersiklus terus menerus sejak zaman tak berawal hingga zaman tak berakhir, diciptakan lalu kiamat, diciptakan lalu kiamat, tidak terbatas, tidak terhingga. Tetapi hanya sedikit saja yang diketahui manusia. Karena manusia punya batas, manusia cuma hidup sebentar di dunia ini lalu mati. Pertanyaannya sekarang: Apa kegiatan manusia sesudah mati?

Dari pengertian Tauhid Hakiki  Pusaka Madinah sesuai zaman dan kontestual alam telah menjadi catatan-catatan perjalanan kerohanian para pesuluk secara tidak lansung maupun lansung tentang kehakikian Tuhan telah tembus menembus dan terbukanya tabir itu, dapatlah ditarik kesimpulan hakiki erat sekali dengan pandangan di zaman tempo dulu dan sekarang bagi pesuluk Al Wihidiyah yaitu :

  1. Pendapat KH. Undang Siradj ; Tubuh maha ruang inilah yang di katakan ZAHIRU RABBI. ZAHIRU RABBI adalah NUR ILAHI (CAHAYA TUHAN). Cahaya tuhan inilah Zat yang tidak berwarna, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berbentuk. Inilah tubuh yang meliputi sekalian alam dan tubuh inilah yang di katakan ‘’innahu bi kulli say’in muhith” (FUSILAT  54)  
  2. Pendapat KH. Undang Siradj ; Di dalam tubuh Tuhan ini ada juga tubuh NUR MUHAMMAD  menjadi nyawa sekalian makhluk. Dan jasad ini juga dari NUR MUHAMMAD. Jasad kita inilah yang di katakan ADAM.  NUR MUHAMMAD itu di katakan nyawa dan lengkaplah pada diri kita ini ada ADAM bertubuhkan NUR MUHAMMAD. Ada NUR MUHAMMAD bertubuhkan NUR ILAHI ada NUR ILAHI bertubuhkan TUHAN. Dia yang awal ( yang tiada bermula ) dan akhir ( yang tiada berkesudahan ), zahir dan bathin…itu bermakna hanya Dia yang ada….” Hanya Allah yang ada “ tiada yang lainnya, sejak qadim azali dan sampai kapapun kekal selama-lamanya ( Baqo ). Pada hakikatnya Dialah yang Wujud, ujud dan maujud. Sekalian alam dan sekalian makhluk tidak ada…termasuk diri kita tidak ada ( secara hakiki tauhidnya atau secara absolutenya ).
  3. Pendapat KH. Undang Siradj ; menyatakan : Tuhan membuktikan kemahaesaan Diri-Nya: di-ada-kan-Nya Zat, Sifat, Asma, Af`al-Nya menjadi sekalian alam. Itulah sebabnya alam itu Rahasia Tuhan. Rahasia-Nya. Kalau kita sudah tahu yang dinamakan Rahasia Tuhan itu, tahulah kita bahwa Tuhan itu tidak ber-Zat, tidak ber-Sifat, tidak ber-Asma, tidak ber-Af`al. Tuhan menjadikan Zat, Sifat, Asma, Af`al, tentulah Tuhan bukan Zat, bukan Sifat, bukan Asma, bukan Af`al, karena tidak ada yang menjadikan [atau menciptakan] Tuhan. Baca Juga : Biografi-abu-nawas-sufi-jenaka

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

Comments

📯POPULAR POST

ABDURRAHMAN AL-GHAFIQI DAN BALA TENTARA YANG CINTA SYAHID BAG 3

ALINSANU SIRRI, WA ANA SIRRUHU, WASIRRI SIFATI WASIFATI LAGHOIRIHI

THOSIN AL-ASRAR FI AL-TAUHID, SYAIKH HUSAIN BIN MANSHUR AL-HALLAJ

KATA KATA MUTIARA AL GHOZALI

ALLAH BUKAN NAMA DAN MAKNA

Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY POST MANTAP ||| postmantap16@gmail.com

🔱LINK TAUTAN ARTIKEL SPONSOR

🔁 FOLLOWERS