AGAMA SEBAGAI SUMBER UNTUK BERBUAT KEBAIKAN

Alqur'an itu hakikatnya di turunkan untuk seluruh umat Manusia karena KebenaranNya hanya Satu yaitu mengenal Tuhan Yang Maha Esa. Ahad dalam bahasa arab.

Firman Allah :

"Katakanlah Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.

Kebenaran dalam ayat Alqur'an itu harus bersifat Universal untuk seluruh umat Manusia di seluruh dunia tanpa memandang Ras, Suku, Agama dan Adat Istiadat. Maka dari itu agar pesan dari Tuhan itu bisa sampai kepada seluruh umat manusia, maka Alqur'an itu diangkat lebih tinggi lagi, bukan hanya untuk agama islam saja tapi untuk umat manusia.

Firman Allah :

"Sebenarnya Alquran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim"

Alqur'an itu diturunkan untuk seluruh umat manusia dan bagi orang yang mau berfikir. namun Firman Allah di dalam Alquran sering di tafsirkan hanya untuk umat Islam saja dan tidak menyentuh kepada seluruh umat manusia.

Misalnya dalam Surat Ali Imran ayat 19 :

"Innaddina Indallahil Islam" Artinya : "Sesungguhnya agama disisi Allah hanya Islam."

Umumnya ditafsir begini :

"Sesungguhnya Agama yang diridhoi disisi Allah hanyalah Agama Islam "

Padahal "yang diridhoi" adalah kata tambahan dari penafsir. Namun jika di Tafsirkan secara hakikat Maka jadi begini :

Innaddina = Sesungguhnya Jalan ketaatan

Indallahi = Disisi Allah

Islam = Berserah diri

Maka dengan begini wasiat Nabi Ibrahim kepada anak keturunannya berlaku juga untuk semua Umat Manusia :

"Wahai anak-anakku. Sesungguhnya Allah telah memilih agama (Jalan Ketaatan) ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan berserah diri (Islam) "

Maka benar Alquran diturunkan untuk seluruh umat manusia :

Firman Allah :

"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Berserah Diri (Islam)".(Qs. Ali Imran :102)

Dan berserah diri itu hanya bisa di capai jika kita sudah mengenal kepada siapa kita berserah diri. itu sebabnya ada ilmu Awalludin Ma'ritullah awal beragama mengenal Allah.

Dan ilmu Ma'rifatulllah (mengenal Tuhan Yang Maha Esa) itu tidak hanya ada didalam islam saja namun juga ada dalam seluruh Agama didunia, karena semua manusia berpedoman pada Alquran yang ada didalam tiap tiap diri manusia.

Ilmu Ma'rifatullah ini menyempurnakan Tauhid dan berlaku untuk seluruh umat manusia di seluruh dunia walaupun dengan nama dan istilah yang berbeda.

Firman Allah :

"Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku" (Al-Mukminun: 52)

Firman Allah :

"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. al-Baqarah 2:148)

Maksud dari setiap umat ada kiblatnya adalah setiap umat memiliki syariat (agama) dan peraturan-peraturan hidup yang mereka jalani. Maka jadikanlah syariat-syariat atau agama itu sebagai sumber untuk berbuat kebaikan.

Dan tiap tiap agama itu harus rukun dan harmonis. Saling menghormati keyakinan masing masing dan tidak boleh ada yang saling memusuhi atau menghina ajaran agama lain. Baca Juga : Baik-dan-benar-tidak-nya-agama

Wallahu a'lam

Related Posts