JASAD INI HANYA TEMPAT MERASAKAN SAJA
Ruh jasmani itu syariat,
ruh ruhani tarikat, ruh mani itu hakikat, ruh idhafi itu makrifat.
Ruh jasmani itu ada pada jasad, ruh ruhani
ada pada hati, ruh mani itu ada pada nyawa, ruh idhafi itu ada rahasia.
Gerak jasad dari ruhani,
gerak ruhani dari nurani, gerak nurani dari Rabbani.
Bahwa Allah dan Muhammad itu esa tidak bercerai. Maka dalam tauhid sir atau tauhid zukkiyyah alias tauhid rasa dikatakan, jasad ini tempat merasakan saja. Dari alur atau skema diatas tadi rasa jasad hanya merasakan "ada" ini dengan rasa Rabbani
itu diri Allah? Takut apa? takut dosa tertimpa dosa. Takut neraka masuk neraka,
takud syirik tertimpa syirik.
Tidak perlu takut karena yang dimaksud disini adalah jasad kita tidak lagi
merasa ada diri baharu ini dan merasakan diri Rabbani yang berkuasa. Bukan kita
merasakan diri kita ini jadi Allah atau mau sama dengan Allah, melainkan yang
dirasakan jasad ini hanya diri Rabbani saja sumber dari segala sumber
penggerakan nurani, ruhani dan jasmani.
Ingat Al-Qur'an
Allah menciptakan kamu
dan apa yang kamu perbuat [S. As -Saffat : 96] Dialah yang awal, yang akhir, yang zahir dan bathin [Al Hadit : 3]
Dia bersama kamu dimana saja kamu berada [Al-Hadid : 4] Aku sesuai dengan
persangkaan hamba pada Ku. Aku ada pada hamba Ku. Persangkaan kita tetap :
Diri Rabbani itu diri Allah yang bersifat Hayat, Qudrat, Iradat, Sama', Bashar,
Kalam, Ilmu. Diri Rabbani ini Diri Zat. Diri Zat ini bersifat Ma'ani. "Al insanu sirrihi wa ana sirruhu": manusia itu rahasia Ku, Aku
rahasianya. Baca juga TAFAKUR LEBIH BAIK DARI PADA TUJUH PULUH TAHUN IBADAH
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?