ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN

Mungkin sudah saatnya bagi kita yang mengaku muslim untuk lebih jelas lagi memandang ajaran Islam, dan mempraktekkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamiin (rahmat bagi semesta alam).

Pertanyaannya islam rahmatan lil alamin itu sebenarnya Islam yang mana? Islam sebagai "agama"  atau Islam sebagai tuntunan kehidupan?

Dari pemahaman saya terhadap Al Quran, dan yang saya kemudian pahami dari ajaran sufi. Islam menurut pemahaman saya itu bukan seperti yang saat ini didefinisikan sebagai salah satu "agama" tapi lebih kepada hakikat Islam yang sebenarnya.

Jadi bagi pandangan saya. Muallaf yang sebenarnya itu bukan orang yang pindah "agama." Misal, dari agama Kristen kemudian pindah ke agama Islam. Yang seperti itu hanya sekedar pindah syariat saja (tata cara peribadatan dan tata penghambaan).

Namun yang dimaksud muallaf hakiki (muallaf sebenarnya) adalah ketika seseorang yang berpindah dari nafsu buruk yang ada didalam dirinyanya. semisal dulu hidupnya yang pemarah, serakah, egois, zalim, jahat, berpindah kepada nafsunya yang lebih baik, semisal penyabar, pengasih, saling menyayangi sesama manusia dan berserah kepada kekuasaan Tuhan.

Jadi bagi pandangan saya seseorang di KTP bisa saja tercantum agamanya islam namun perilakunya tidak mencerminkan ajaran islam, maka dia belum dikatakan muslim, sebaliknya jika ada seseorang yang ber ktp kristen, namun bila berperilaku Islam, maka di akhir hayatnya tidak menutup kemungkinan diselamatkan Allah dengan Turunnya Nabi Muhammad tuk mengislamkan di akhir hayatnya, diluar dari melaksanakan atau tidak syariat agama islam semasa hidupnya.

Syariat agama memang berbeda beda didunia ini dan diadakan atau dibuat oleh Rasul pada masanya.

Islam bukan perihal "agama" seperti saat ini. Karena hakikatnya agama itu satu.

Karena itu dari sejak awal dikatakan bahwa Dinullah itu satu.

Maksud Dinullah atau Agama dari Allah SATU, inilah yg harus dicermati dengan hati, akal, dan rasa.

Apa maksudnya?

Karena "AGAMA" Islam dengan semua syariatnya baru ada setelah Nabi Muhammad diutus.

Jadi semestinya kalau kita mau berfikir lebih jernih dan lepas dari semua belenggu, maka Islam yang dimaksud Dinullah tentu bukan agama Islam yang saat ini dikenal sebagai AGAMA yang dilembagakan.

Jika kita perhatikan Nabi Ibrahim dikatakan shalat, Musa itu shalat, Isa juga shalat, dan semua Nabi dan Rasul melakukan shalat maka pahamilah maksudnya apa, bahwa shalatnya itu tidak harus dengan gerakan dan bacaan shalat yang sama dengan yang dipraktikan oleh orang beragama Islam saat ini.

Sehingga nyatalah bahwa Tata cara penyembahan atau penamaan Tuhan, bukan sesuatu yang mesti diperdebatkan atau diributkan lagi dizaman ini.

Namun tuntunan kehidupan islam itulah yang semestinya kita jalani agar kita hidup didunia ini menjadi lebih baik dan menjadi islam dengan makna sejatinya.

Tetaplah fokus memperdalam agama kita sendiri. Baca Juga : Salah-satu-sifat-allah

Syaikh Jalaluddin rumi berkata :
"Jika kau mendefinisikan dan membatasi Aku dengan berbagai konsepmu, maka kau akan kelaparan dengan dirimu sendiri. Lalu Aku pun akan jatuh ke dalam suatu kotak yang terbuat dari kata-kata, dan kotak itu adalah peti mayatmu sendiri." Demikian hanya sekedar pendapat saya saja. Wallahu a'lam

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

Comments

📯POPULAR POST

ABDURRAHMAN AL-GHAFIQI DAN BALA TENTARA YANG CINTA SYAHID BAG 3

ALINSANU SIRRI, WA ANA SIRRUHU, WASIRRI SIFATI WASIFATI LAGHOIRIHI

THOSIN AL-ASRAR FI AL-TAUHID, SYAIKH HUSAIN BIN MANSHUR AL-HALLAJ

KATA KATA MUTIARA AL GHOZALI

ALLAH BUKAN NAMA DAN MAKNA

Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY POST MANTAP ||| postmantap16@gmail.com

🔱LINK TAUTAN ARTIKEL SPONSOR

🔁 FOLLOWERS