TIDAK ADA SATU NIKMATPUN KECUALI DIBALIKNYA ADA BENCANA

Mengambil Dengan Tangan Agama 

Syeikh Abdul Qadir Al Jilani : Wahai anak muda, bersabarlah. Sesungguhnya dunia seluruhnya adalah bencana. Jarang sekali yang selamat darinya. Tidak ada satu nikmat pun kecuali di baliknya ada bencana. Tidak ada kesenangan kecuali di belakangnya ada kesusahan. Tidak ada kelapangan kecuali di baliknya ada kesempitan. Jalanilah hidupmu di dunia dan ambillah bagianmu dari-Nya dengan tangan agama. 

Sesungguhnya agama merupakan obat penawar dalam mengambil sesuatu dari dunia. Wahai anak muda, ambillah bagian dengan tangan agama, jika engkau mau, dan dengan tangan “perintah” jika engkau orang khawas, serta dengan tangan “perbuatan” Allah Swt. jika engkau telah wushul. Yang Maha Memerintah akan memerintah dan mencegahmu serta “perbuatan“ akan menggerakkan dirimu. 

Manusia itu terbagi menjadi tiga bagian: awam, khawas, dan khawashil-khawash. Orang awam yaitu seorang muslim yang bertakwa, dia menaati agama, mengikuti syari’at, dan tidak berpisah denganya. Dia mengamalkan firman Allah Swt. “Apa yang diberikan rasul kepadamu, maka terimalah ia. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.” (QS. Al-Hasyr: 7). 

Jika telah sempurna hal ini padanya, dan ia mengamalkan agama secara lahir dan batin, maka di hatinya akan muncul cahaya hidayah untuk yang dengannya ia mampu melihat. Jika ia mengambil sesuatu dari tangan agama, maka hatinya merasa kaya, dan ia mencari ilham Al-Haq Azza wa Jalla. Karena ilham-Nya adalah umum pada tiap-tiap sesuatu. Sebagaimana difirmankan Allah Swt., “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.” (QS. Asy-Syams: 8). 

Maka hatinya penuh ketakwaan, memandang ilham Al-Haq Azza wa Jalla dan alamat-Nya, dan ia mengambil perintah dari sisi lahirnya. Bahwa apa yang ada di toko, sebagai tempat mata pencaharian adalah miliknya dan ada dalam kekuasaannya. Kemudian hatinya kembali bercahaya dan ia memandang apa yang ada di tokonya itu. 

Cahaya itu muncul setelah ia bekerja mengikuti cara agama yang didasari iman dan tauhid yang kuat, bahkan hatinya telah keluar dari dunia dan makhluk serta telah melewati hutan dan menyeberang lautan dunia. 

Sesungguhnya ketika itu datanglah fajar. Cahaya iman akan meneranginya, yaitu cahaya kedekatan dari Tuhannya, cahaya amal, cahaya sabar, dan cahaya kedamaian. Semua hasil itu diraih setelah menunaikan hak-hak agama sehingga ia mendapatkan keberkatan dalam menjalankannya. (Nasihat Penyejuk Hati dari Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani). Baca Juga :   Pentingnya-positif-thingking

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

Comments

📯POPULAR POST

ABDURRAHMAN AL-GHAFIQI DAN BALA TENTARA YANG CINTA SYAHID BAG 3

ALINSANU SIRRI, WA ANA SIRRUHU, WASIRRI SIFATI WASIFATI LAGHOIRIHI

THOSIN AL-ASRAR FI AL-TAUHID, SYAIKH HUSAIN BIN MANSHUR AL-HALLAJ

KATA KATA MUTIARA AL GHOZALI

ALLAH BUKAN NAMA DAN MAKNA

Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY POST MANTAP ||| postmantap16@gmail.com

🔱LINK TAUTAN ARTIKEL SPONSOR

🔁 FOLLOWERS