PERCAKAPAN ORANG GILA DAN WARAS

Sadarlah, perbuatan siapa itu?
Diri kita ini bukan hasil kelakuan ibu-bapak. Tidak ada yang bisa mengelak dari fakta ini. Tetap kembalinya pada Tuhan. Perbuatan Tuhan. Di sinilah kelemahan manusia : lupa bahwa semuanya itu dari Tuhan [Allah].

Untuk sempurna mengetahui Allah, ketahuilah asal diri. Bukankah yang dijadikan Allah itu zat, sifat, asma, dan af'al. Ini yang perlu diketahui : 

"PERCAKAPAN ORANG GILA DAN WARAS"

Tasawuf itu ilmu untuk menilai diri sendiri. Bukan untuk menilai orang lain. Bagaimana mau menilai orang lain, jika diri sendiri saja masih buruk.

Menilai diri baik saja sudah sangat buruk, apalagi menilai orang lain buruk. Jika masih dapat melihat keburukan orang lain. Itu tandanya diri sendiri masih sangat buruk.

Tasawuf itu ilmu untuk selalu khusnudzon. Kepada orang lain dan su'udzon kepada diri sendiri. Selalu Melihat orang lain Ahli Surga. Melihat diri sendiri Ahli Neraka.

Tasawuf itu ilmu untuk memandang orang lain secara hakikat. Memandang diri secara syariat. Bukan nya kebalik memandang diri secara hakikat, Tapi memandang orang lain secara syariat.

Tasawuf itu ilmu untuk menjadikan diri bodoh, Bukan untuk menjadikan diri Pintar dan hebat.
Ilmu untuk memandang Semua adalah Allah. Hingga tidak ada lagi tabir yang menghalanginya. Dari memandang Allah Subhanahu Wata'ala

Tasawuf itu bukan untuk menumpuk ilmu. Karena ilmu itu juga dapat menggelincirkan. Tasawuf itu bukan untuk mendapat kharomah. Karena kharomah itu juga dapat menggelincirkan.

Tasawuf itu kosong, bukan isi. Tasawuf itu isi, bukan kosong. Tasawuf itu tidak kenal, bukan kenal. Tasawuf itu kenal, bukan tidak kenal.

Yang mengaku kenal, dia belum kenal, Yang mengaku belum kenal, dia kenal. Yang mengaku berisi, dia adalah kosong. Yang mengaku kosong, dia adalah berisi.

Yang mengaku jahat, dia adalah baik. Yang mengaku baik, dia adalah jahat. Yang mengaku tahu, dia tidak tahu. Yang mengaku tidak tahu, dia tahu.

Yang mengaku samudera, dia adalah buih. Yang mengaku buih, dia adalah samudera. Yang mengaku buta, dia adalah melihat. Yang mengaku melihat, dia adalah buta.

Yang mengaku mendengar, dia adalah tuli. Yang mengaku tuli, dia adalah mendengar. Yang mengaku tidak ada, dia adalah ada. Yang mengaku ada, dia adalah tidak ada.

Yang mengaku bodoh, dialah yang pintar. Yang mengaku pintar, dialah yang bodoh. Yang Mengaku Waras, dialah yang Gila. Yang Mengaku Gila, dialah yang waras. Baca juga Politik-dan-etika-dalam-perspektif

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

Comments

📯POPULAR POST

ABDURRAHMAN AL-GHAFIQI DAN BALA TENTARA YANG CINTA SYAHID BAG 3

ALINSANU SIRRI, WA ANA SIRRUHU, WASIRRI SIFATI WASIFATI LAGHOIRIHI

THOSIN AL-ASRAR FI AL-TAUHID, SYAIKH HUSAIN BIN MANSHUR AL-HALLAJ

KATA KATA MUTIARA AL GHOZALI

ALLAH BUKAN NAMA DAN MAKNA

Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY POST MANTAP ||| postmantap16@gmail.com

🔱LINK TAUTAN ARTIKEL SPONSOR

🔁 FOLLOWERS