SHOLAT DENGAN BANGGA

Manusia akan BERGUNA / MULIA DI SISI ALLAH jika Ia dapat MENJAGA AMANAH RAHASIA ALLAH (lihat: Q.S. Al- Ahzab, ayat: 72), dan berusaha MENGENAL DIRI DAN ASAL DIRI. MAN ARFA NAFSAHU FAQAD ARFA RABBAHU - Barang siapa mengenal dirinya, dia dapat mengenal Tuhan-nya (Hadits Qudsi). Jikalau manusia dapat mengenal diri dan asal diri, maka dengan itu pulalah ia dapat mengenal Tuhan-nya.

FIRMAN ALLAH DALAM (Q.S. AL- ISRAA, ayat: 72).
WA MAN KAANA FII HAAZIHII A’MAA FA HUWA FIL-AAKHIRATI A’MAA WA ADALLU SABIILAA. Artinya : Dan barang siapa buta (hati-nya) di dunia ini, maka di akhirat dia akan buta dan tersesat jauh dari jalan (yang benar).

FIRMAN ALLAH DALAM (Q.S. AL- HAJJ, ayat: 46 ) : Artinya: Sebenar-nya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.

Duhai diri ini ! Masih jugakah engkau tidak tahu diri. Dan masih jugakah engkau berjalan congkak di muka bumi milik Allah Ta’ala ini dan menyombongkan diri.

YAKTI ALANNASI ZAMANU YUSALLUUNA WALA YUSALLUUN. Artinya: Akan datang kepada manusia suatu zaman, banyak yang shalat padahal sebenarnya mereka tidak shalat. (HR. AHMAD).

ANA SIRRIL INSANA SAKANAHU WAMA HAKAHU (Hadits Qudsi). Artinya: Aku Rahasia manusia yang menggerakan-nya dan yang mendiamkan-nya.

WAKULU MAN BIRAIRI ILMIN YA’MALU AKMALUHU MARDUDATUN LATAK BALU (Hadits Qudsi). Artinya: Setiap orang dengan tanpa ilmu dia beramal, maka amal-amalnya ditolak, tidak diterima.

Hujjatul Islam Imam Ghozali dalam Kitab Ihya Ulumuddin menulis tentang godaan iblis yang disebut talbis. Yakni, godaan yang ditujukan kepada orang-orang yang telah merasa baik beragama, tetapi sebenarnya tidak. Hal itu karena hatinya diliputi sifat sombong. Talbis merupakan suatu godaan yang seolah-olah baik, secara sampul dan cover seperti dekat dengan agama, padahal isi hati diliputi oleh sifat yang sangat tidak disukai oleh Allah dan Rasulullah.

Sebagaimana ilmu marketing, mengemas segala sesuatu dengan kebaikan agar mendapat perhatian lebih dari konsumen atau khalayak umum. Dengan demikian, sangat cara beragama model ilmu marketing itu sangat jauh dari nilai-nilai luhur agama. Karenanya, kita mesti berhati-hati agar tidak terjerumus pada godaan iblis yang dapat menjerumuskan ke dalam lembah kenistaan.

Begitu juga halnya dengan orang-orang yang gemar mengenakan kain sarung. Saya berpesan, agar tidak sombong dalam beragama. Tidak merasa suci dan merasa dekat dengan Allah. Sebab, kemuliaan tidak diukur dari sampul, melainkan dari ketakwaan. Berpakaian yang menyimbolkan keagamaan, memang perlu, tetapi meningkatkan kualitas takwa kepada Allah jauh lebih penting. Baca juga Laa-ilaaha-illallah.html

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

Comments

📯POPULAR POST

ABDURRAHMAN AL-GHAFIQI DAN BALA TENTARA YANG CINTA SYAHID BAG 3

ALINSANU SIRRI, WA ANA SIRRUHU, WASIRRI SIFATI WASIFATI LAGHOIRIHI

THOSIN AL-ASRAR FI AL-TAUHID, SYAIKH HUSAIN BIN MANSHUR AL-HALLAJ

KATA KATA MUTIARA AL GHOZALI

ALLAH BUKAN NAMA DAN MAKNA

Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY POST MANTAP ||| postmantap16@gmail.com

🔱LINK TAUTAN ARTIKEL SPONSOR

🔁 FOLLOWERS