POLITIK DAN AGAMA

Akhir akhir ini kita dihadapkan tentang panasnya politik negeri ini diantara dua kubu, terlepas dari semua isu yang ada, saya tidak akan membahas salah satunya hanya ingin membahas politik dan agama.

Dahulu saya pernah menulis post tentang politik dan agama harus dipisahkan namun maksudnya bukan berarti kita tidak peduli dengan politik tapi lebih kepada bahwa agama jangan dijadikan politik atau sebaliknya politik dijadikan agama.

Dalam sejarah islampun tercatat Ketika para Qurro' (penghafal Al-quran) tapi tidak faqih (faham benar) terhadap isi dan makna Al-quran itu mulai sentimen terhadap penguasa hingga menyebarkan propaganda politik maka terjadilah kekacauan besar di Madinah. Dari mulai khalifah Umar Hingga khalifah utsman harus terbunuh, para khalifah ini justru meninggal karena tusukan pedang dari tangan salah seorang yang qurro’ (penghafal Al-quran) yang mengaku sebagai pecinta Hukum Allah.

Begitu juga ketika orang-orang yang mengaku islam sejati, pecinta Al-quran dari kaum Khawarij yang berada di barisan Sayyidina Ali bin Abi Thalib itu mulai tidak setuju dengan keputusan beliau untuk ishlah (gencatan senjata) dengan Muawiyah bin Abi Sufyan.

Mereka pun mulai membuat fitnah politik bahwa Sayyidina Ali telah melanggar hukum Allah, melecehkan ajaran Al-quran. Dan mereka pun menganggap Sayyidina Ali telah kafir hingga menghalalkan darah beliau hanya karena kedangkalan pemahaman mereka terhadap ayat: “Barangsiapa yang tidak mau menghukumi sesuai dengan hukum Allah maka mereka adalah orang-orang kafir.” (QS. Al-Maidah; 44).

Sayyidina Ali pun meninggal di tangan mereka. Inilah contoh-contoh tentang kekacauan, kerancuan dan campuraduk antara agama dan politik yang berakibat fatal dan terjadinya chaos didalam pemerintahan dan hilangnya perdamaian yang dijunjung tinggi oleh Islam.

Ketika negeri ini kacau karena politik dan agama maka saya hanya bisa mengatakan.

Ketika para politisi akhirnya berbicara tentang agama. Dan ketika para agamawan pun berbicara tentang politik. Hingga para ummat yang awam tidak begitu mengerti tentang politik maupun agama, sehingga akhirnya dengan ketidaktahuan dan ketidakmengertian mereka, mulai bereaksi dengan keadaan panasnya politik yang ada.

Ketika para politisi yang penuh kepentingan terhadap kekuasaan itu telah menjadikan agama dan para agamawan sebagai alat politik yang menguntungkan mereka, dan ketika para agamawan yang tak mampu menutupi ketidak sukaan mereka terhadap penguasa, dan ingin melengserkan penguasa yang sedang berkuasa, maka rakyat dan ummatpun menjadi korban dan terombang ambing oleh keadaan akibat keluguan mereka akan politik dan agama.

Sehingga kebenaran yang sesungguhnya menjadi kabur alias tidak mengetahui siapa yang benar dan siapa yang salah. Maka akan terjadilah kekacauan sosial akibat politik dan kekacauan agama yang sebenarnya.

Rasulullah pernah bersabda :
"Jangan sekali-sekali diantara kalian menghardikkan senjata (ancaman, tekanan, cacian dan provokasi) kepada saudara kalian, karena kamu tidak akan tahu bilakah setan akan datang untuk melepaskan (hardikan) tanganmu itu (untuk mengadu-domba kamu) hingga akhirnya kamu masuk kubangan neraka.” (HR. Abu Hurairah). Baca Juga : Diam-dengan-tuhannya

Gus Dur dalam syiir tanpo waton mengatakan :
Akeh kang apal Qur’an Haditse
Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dewe dak digatekke
Yen isih kotor ati akale 2X

Salah seorang ulama pernah mengatakan: "Orang yang menistakan Al-quranmu tidak akan pernah bisa mengurangi kemuliaan al-Quranmu dan membuat nista agamamu. Tapi perilakumu yang anarkis dan tidak bermoral itu justru akan membuat nista agamamu”.

Mbah guru saya pernah mengatakan: “Ngunu yo ngunu mung ojo ngunu. Tinimbang dadi ngunu luwih becik ora ngunu. Sing ati-ati wae Le, sebab setan saiki akeh sing endas ireng karo puteh".

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

Comments

  1. Pusing juga ya....tapi demikianlah dinamika kehidupan, kalau tidak semuanya berjalan sepi...he he he

    ReplyDelete

Post a Comment

SILAHKAN BERKOMENTAR SESUAI DENGAN TOPIK ISI ARTIKEL YA .......

📯POPULAR POST

POST MANTAP

ALLAH BUKAN NAMA DAN MAKNA

ADAB SALIK TERHADAP MURSYID

ALINSANU SIRRI, WA ANA SIRRUHU, WASIRRI SIFATI WASIFATI LAGHOIRIHI

TUHAN TIDAK BERZAT BERSIFAT BERASMA DAN BERAF'AL

Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY POST MANTAP ||| postmantap16@gmail.com

🔱LINK TAUTAN ARTIKEL SPONSOR

🔁 FOLLOWERS