THOSIN AL-AZAL WA AL ILTIBAS, SYAIKH HUSAIN BIN MANSHUR AL-HALLAJ

Thosin Al Azal wa al Iltibas

(Kebahagian dan Derita Eterniti/Keabadian dan Kekeliruan Pemahaman)

[:Untuk ia yang 'arif, dalam ke'arifannya-ke'arif saat berhubungan dengan wacana publik tentang apa yang logis dalam memperhatikan tujuan...]

1. Sang Faqir, Abu Mughits (Al-Hallaj), semoga Allah merahmatinya, berkata: "Tidak ada misi yang tangguh kecuali yang diemban Iblis dan Muhammad, shalawat dan salam atasnya. Hanya, Iblis terjatuh dari Zat, dan Muhammad merasakan Zatnya-Zat."

2. Telah dikatakan kepada Iblis:"Sujudlah!" (QS. 2: 34) dankepada Muhammad:"Tengoklah!" (QS. 53: 13) Namun, Iblistidak bersujud, dan Muhammad pun tidak menengok. Ia tidakberpaling ke kanan atau ke kiri,"Matanya tidak celingukan,tidak juga jelalatan."(QS. 53: 17)

3. Sementara Iblis, setelah menyatakan misinya, ia tidakkembali ke kemampuan awalnya.

4. Sedangkan Muhammad, ketika menyatakan misinya, iakembali ke kemampuannya.

5. Dengan pernyataan ini: "Bersama Engkau semata aku merasabahagia, dan kepada Engkau semata aku mengabdikan diriku." Dan: "Wahai Engkau yang membolak-balik hati."Serta: "Aku tidak tahu bagaimana memuji-Mu sebagaimana mestinya Engkau dipuji."

6. Di antara penghuni surga tidak ada pemuja sekaligus peng-Esa (Tawhid) yang seperti Iblis.

7. Karena Iblis 'di situ' telah 'melihat' penampakan Zat Ilahi. Iapun tercegah bahkan dari mengedipkan mata kesadarannya,dan mulailah ia memuja Sang Esa Pujaan dalam pengasingan khusyuknya.

8. Ia dikutuk ketika menjangkau pengasingan ganda, dan iadidakwa ketika menuntut kesendirian (Allah) mutlak.

9. Allah berfirman kepadanya: "Sujudlah (kepada Adam as)!" Iamenjawab: "Tidak, kepada yang selain Engkau." Diaberfirman lagi kepadanya: "Bahkan, apabila kutuk-Ku jatuhmenimpamu?" Ia menjawab lagi: "Itu tidak akanmengazabku!"

10. "Pengingkaranku adalah untuk menegaskan Kesucian-Mu,dan alasanku (ingkar) niscaya melanggar bagi-Mu. Tetapi,apalah Adam dibandingkan dengan-Mu, dan siapalah aku --Iblis, hingga dibedakan dari-Mu!"

11. Ia jatuh ke Samudera Keluasan, ia menjadi 'buta', danberkata: "Tidak ada jalan bagiku kepada yang lain selain dari-Mu. Aku pecinta yang 'buta'!" Dia berfirman kepadanya:"Kau telah takabur!" Ia menjawab: "Apabila ada satu saja kilasan pandang di antara kita, itu cukup membuatku sombong dan takabur. Kendati begitu, aku adalah 'ia' yang mengenal-Mu sejak ke-baqa'-an masa Terdahulu, dan "aku lebih baik daripadanya" (QS. 7: 12), sebab aku lebih lama mengabdi kepada-Mu. Tidak ada satu pun, di antara dua jenismakhluk (Adam dan Iblis) ini, yang mengenal-Mu secara lebih baik dari padaku!" "Ada Kehendak-Mu bersamaku, danada kehendakku bersama-Mu, sedangkan keduanya mendahului Adam. Apabila aku bersujud kepada yang selain Engkau, ataupun tidak bersujud, niscaya harus bagiku untuk kembali ke asalku. Karena Engkau menciptakan aku dari api,dan api kembali ke 'api', menuruti keseimbangan (sunnah) dan pilihan yang adanya milik-Mu."

12. "Tidak ada jarak dari-Mu padaku, karena aku yakin bahwa jarak dan kedekatan itu 'satu'!" "Bagiku, apabila akudibiarkan, pengabaian-Mu justru menjadi mitraku. Jadi,seberapa pun jauhnya lagi, pengabaian dan cinta tetap'menyatu'!" "Terpujilah Engkau, dalam taufiq-Mu dan Zat-Mu yang tiada terjangkau, bagi sang pemuja setia ini, yangtiada bersujud ke yang selain Engkau!"

13. Musa (as) bertemu Iblis di lereng Bukit Sinai, dan bertanyakepadanya: "Hai Iblis, apa yang mencegahmu dari bersujud?"Ia (Iblis) menjawab: "Yang mencegahku adalah pernyataanikrarku mengenai Sang Pujaan yang Unik. Dan, jika akubersujud, aku akan menjadi sepertimu. Karena kau hanyaperlu dipanggil sekali, "Tengoklah ke gunung," kau langsungmenengok. Sementara aku, aku telah dipanggil ribuan kaliuntuk menyujudkan diriku kepada Adam, aku tidak bersujud,karena aku bersiteguh dengan 'Tujuan' Ikrarku."

14. Musa (as) bertanya: "Kau membangkangi perintah?" Iblispun menjawab: "Itu sebuah ujian, bukannya perintah." Musabertanya lagi: "Tanpa dosa? Kendati wajahmu berubahbegitu?" Iblis menyahut: "Hai Musa, keadaanku ini sekadar kemenduaan dari penampilan-lahir, sementara keadaan (hal) spiritualku tidak bergantung atasnya, bahkan tidak berubah.Ma'rifat tetaplah benar sebagaimana pada awalnya, dan itu tidak berubah kendatipun pribadinya berubah."

15. Musa (as) bertanya: "Adakah kau mengingat-Nya (zikir)sekarang?" "Hai Musa, pikiran yang murni tidakmembutuhkan daya-ingat, -- dengan itu aku mengingat (Dia)dan Dia mengingat (aku). Ingatan-Nya adalah ingatanku, daningatanku adalah ingatan-Nya. Bagaimana mungkin, ketikakami saling mengingat, kami berdua berlainan satu samalain?" "Pengabdianku sekarang lebih murni, waktuku lebih lapang, ingatanku lebih agung, sebab aku mengabdi kepada-Nya secara mutlak demi keberuntunganku, bahkan sekarangaku mengabdi kepada-Nya demi Diri-Nya."

16. "Aku mencabut keserakahan dari segenap apa pun yang mencegahku atau menahanku, baik demi kerugian ataupun keuntungan. Dia mengasingkanku, membuatku mabuk-kepayang, melinglungkanku, mengeluarkanku, sehingga akutidak dapat berpadu dengan para ruh suci. Dia menjauhkanku dari yang lain, sebab kecemburuanku (kepada-Nya) supaya Dia Sendiri saja. Dia mengubahku, sebab Dia mengagumiku. Dia mengagumiku, sebab Dia membuangku. Dia membuangku, sebab aku pengabdi. Dan, menempatkanku dalam ahwal terlarang disebabkan kemitraanku. Dia mempertunjukkan kekurangan nilaiku disebabkan aku memuji Keagungan-Nya. Dia menyederhanakanku dengan sehelai kain ihram disebabkan kehajianku [hijya]. Diamembiarkanku disebabkan 'penemuan'-ku atas-Nya dalamzikir. Dia menyingkapkan (kasyf) hijabku disebabkaan penyatuanku. Dia mempenyatukanku disebabkan Diamemencilkanku. Dan, Dia memencilkanku disebabkan Diamencegah hasratku."

17. "Dengan Kebenaran-Nya, maka aku tidak salah dalammemperhatikan titah-Nya, bukannya aku menolak takdir.Aku tidak peduli sama sekali tentang perubahan wajahku.Aku hanya menjaga keseimbanganku (sunnah) melaluihukuman ini."

18. "Kendatipun Dia mengazabku dengan api-Nya sepanjangmasa, aku tetap tidak akan bersujud kepada sesuatu (selain-Nya). Aku tidak akan merundukkan diriku kepada pribadiatau jasad (Adam as), sebab aku tidak mengaku berlawanandengan-Nya! Ikrarku khusyuk, dan aku memang seorangyang khusyuk dalam 'cinta'!"

19. Al-Hallaj berkata: "Ada beragam teori yang berkenaandengan keadaan (hal) spiritualnya 'Azazyl (ﻞ ﻳ ﺯ ﺰ ﻋ ) [sebutanIblis sebelum kejatuhannya]. Seseorang mengatakan bahwa iaditugaskan dengan misi di surga, serta dengan suatu misi(lainnya) di bumi. Di surga ia berkhutbah kepada malaikat, menunjukinya tentang amalan yang baik. Dan, di bumi iaberkhutbah kepada manusia dan jin, menunjukinya tentangperbuatan yang jahat."

20. "Sebab, seseorang tidak akan mengenali sesuatu kecualidengan (mengenali) yang sebaliknya. Sebagaimana dengansutera putih halus, yang hanya dapat ditenun denganmenggunakan lakan hitam di belakangnya -- makanya,malaikat mempertunjukkan amalan baiknya, dan berkatasimbolis, "Jika kau beramal, kau akan mandapat pahala."Namun, ia yang tidak mengenal kejahatan sebelumnya,niscaya tidak dapat mengenali kebaikan."

21. Sang Faqir, Abu Umar Al-Hallaj, berkata: "Aku bersoaldengan Iblis dan Fir'aun tentang kehormatan Sang Pemurah." Kata Iblis: "Jika aku bersujud, aku niscaya kehilangan gelarkehormatanku." Dan, kata Fir'aun: "Jika aku beriman kepadaRasul (Musa as) itu, aku niscaya terjatuh dari harkatkehormatanku."

22. Al-Hallaj pun berkata: "Jika aku memungkiri pengajarankudan pernyataanku, aku juga niscaya jatuh dari altarkehormatanku."

23. Tatkala Iblis berkata: "Aku lebih baik daripada ia (Adamas)," maka ia tidak melihat sesuatu pun selain dirinya.Tatkala Fir'aun berkata: "Aku tahu pun tidak bahwa kau(Musa as) mempunyai Tuhan yang selain aku," ia tidakmengetahui bahwa sembarang rakyatnya dapat membedakanantara kebenaran dan kepalsuan.

24. Jadi, aku (Al-Hallaj) berkata: "Andaipun kau tidak mengenal-Nya, maka kenalilah pertanda-Nya. Akulah pertanda-Nya[tajally], dan akulah Sang Kebenaran (anal'-Haqq)! Hal inidisebabkan aku tiada henti menyadari 'ada'-Nya SangKebenaran!"

25. Temanku adalah Iblis, dan guruku adalah Fir'aun. Iblisdiancam dengan api dan tidak mencabut pernyataannya. Fir'aun ditenggelamkan di Laut Merah tanpa mencabut pernyataannya ataupun mengakui sembarang perantara (rasul). kendatipun begitu ia berkata: "Aku beriman bahwatiada Tuhan kecuali Dia yang diimani oleh Bani Isra'il." (QS.10: 90) Dan, bukankah kau melihat bahwa Allah punmenentang Jibril dalam Keagungan-Nya? Dia berfirman:"Mengapa kau penuhi mulutmu dengan 'pasir'?"

26. Jadi, aku (akhirnya) dibunuh, digantung, tangan dan kakiku dipotong, tanpa aku mencabut pernyataan tegasku!

27. Istilah Iblis diperoleh dari 'mutasi' nama pertamanya, 'Azazy l(ﻞﻳﺯ ﺰﻋ ). 

'Ain'-nya (ﻉ) 

menunjukkan keluasan ikhtiarnya,'zay'-nya (ﺯ) 

adalah bertambah kerapnya kunjungan (kepada-Nya), 'alif'-nya (ا

sebagai jalan hidupnya dalam harkat-Nya,'zay'-nya (ﺯ) 

yang kedua keasketisannya dalam derajat-Nya,'ya'-nya (ﻱ) 

langkah pengembaraannya ke penderitaannya,dan 'lam'-nya (ﻝ) 

ketegarannya dalam kesakitannya.

28.Dia (Allah) berfirman kepadanya: "Kau tidak bersujud, haiyang nista!" Ia menjawab: "Sebutlah lebih baik -- 'pecinta'!"Karena pecinta dianggap rendah, maka Engkau menyebutkunista. Aku telah membaca dalam Kitab yang Nyata, wahaiSang Kuasa dan Setia, bahwa hal ini akan terjadi padaku.Jadi, bagaimana mungkin aku menistakan diriku kepadaAdam, padahal Engkau menciptakannya dari tanah,sedangkan aku dari api? Dua hal yang berlawanan tidak dapatdiakurkan. Dan, aku telah mengabdi-Mu lebih lama, jugamemiliki kebajikan yang lebih luhur, pengetahuan yang lebihluas, serta aktivitas yang lebih sempurna."

29. Allah, yang senantiasa terpujilah Dia, berfirman kepadanya:"Pilihan adalah milik-Ku, bukannya milikmu." Ia menjawab:"Segenap pilihan, bahkan pilihan diriku, adalah milik-Mu.Karena Engkau telah terpilih untukku, wahai Sang Khaliq.Jika Engkau mencegahku dari bersujud kepadaanya (Adamas), Engkau adalah 'Sebab' pencegahan itu. Jika aku khilafberbicara, Engkau tidak membiarkanku, karena Engkau SangMaha Mendengar. Jika Engkau berkehendak aku bersujudkepadanya, aku niscaya taat. Aku tidak mengetahui seorangpun di antara (makhluk) yang 'Arif, yang mengenal-Musecara lebih baik daripada aku."

30. Jangan persalahkan aku, ide kecaman jauh dariku,anugerahilah aku, wahai Penguasaku, demi aku sendiri.Kalaupun dalam hal janji, janji-Mu itu sejatinya Kebenaranprinsip, tentunya prinsip ikhtiarku juga kuat. Ia yangberhasrat menulis ikrarku ini, atau membacanya, akanmengetahui bahwa aku (akhirnya) menjadi seorang Syahid!

31. Hai saudaraku! Ia (Iblis) disebut 'Azazyl karena iadibebastugaskan ('uzyla), dibebastugaskan dari kesucianpurbanya. Ia tidak kembali dari asalnya ke akhirnya, sebab iatidak keluar dari akhirnya. Ia dibiarkan, dikutuk dari asalnya.

32. Upayanya untuk keluar pun gagal, disebabkan perasaan iba-dirinya. Ia mendapatkan dirinya antara api tempatperistirahatannya dan cahaya posisi ketinggiannya.

33. Sumber air di darat adalah telaga yang rendah. Ia (Iblis)terazab kehausan di tempat yang (airnya) berlimpah-ruah. Iamenangisi kesakitannya, karena api telah membakarnya.Kekhawatirannya tidak lain hanyalah kepura-puraan, dan ke-'buta'-annya adalah kesia-siaan -- itulah ia adanya!

34. Hai saudaraku! Andaikan kau mengerti, kau telahmempertimbangkan jalan sempit di kesempitannya yangteramat sangat. Kau telah menunjukkan khayalan itukepadamu dalam kemusykilannya yang teramat sangat. Dan,kau akan menderita serta penuh kegelisahan.

35. Kaum shufi yang paling terjaga pun tetap bungkam tentangIblis, dan para 'arifin tidak memiliki kemampuan untukmenjelaskan apa yang telah dipelajarinya (tentang Iblis). Iblislebih kuat daripada mereka dalam hal pemujaan, dan lebih dekat daripada mereka kepada Sang Zat Wujud. Ia (Iblis)mengerahkan dirinya lebih dan 'lebih' setia pada perjanjian,serta lebih dekat daripada mereka kepada Sang Pujaan.

36. Malaikat lain bersujud kepada Adam (as) karena dukungan(Allah), sedangkan Iblis menolak (bersujud) karena ia telah'tafakur' sekian lamanya.

37. Kendati begitu, keadaannya menjadi membingungkan, danpikirannya kesasar, sehingga ia berkata:"Aku lebih baikdaripada ia (Adam as)." (QS. 7: 12) Ia tetap di balik tabir,tidak menghargai 'debu' (asal kejadian Adam as), danmengusung kutukan di atas pundaknya hingga Akhir Ke-'baqa'-an Masanya-Masa Ke-'baqa'-an nanti...Baca Juga : Thosin-al-masyiah-syaikh-Al-Hallaj

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

Comments

📯POPULAR POST

ABDURRAHMAN AL-GHAFIQI DAN BALA TENTARA YANG CINTA SYAHID BAG 3

ALINSANU SIRRI, WA ANA SIRRUHU, WASIRRI SIFATI WASIFATI LAGHOIRIHI

THOSIN AL-ASRAR FI AL-TAUHID, SYAIKH HUSAIN BIN MANSHUR AL-HALLAJ

KATA KATA MUTIARA AL GHOZALI

ALLAH BUKAN NAMA DAN MAKNA

Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY POST MANTAP ||| postmantap16@gmail.com

🔱LINK TAUTAN ARTIKEL SPONSOR

🔁 FOLLOWERS