MENGALIRLAH SEPERTI AIR
Pandanglah jiwa sebagai
pancuran, aliran kehidupanmu mengucur dari situ, semua bentuk yang engkau
lihat, memiliki “mata air tetap” di alam tak bertempat. Tidak mengapa ketika
bentuk musnah, karena aslinya selalu abadi.Semua wajah cantik yang
pernah kau lihat, semua kata penuh makna yang pernah kau dengar, janganlah
berduka ketika semua itu hilang, karena sesungguhnya tidaklah demikian adanya.
Ketika mata air menjadi
sumber tak-terhenti, cabangnya terus mengalirkan air kemana-mana, lalu.., apa
yang engkau keluhkan..? apa juga yang engkau risaukan…?
Pandanglah jiwa sebagai
pancuran, dan semua ciptaan ini sebagai sungai, ketika pancuran mengucur,
sungai pun mengalir dari situ.Taruhlah kesedihanmu,
dan teruslah minum air sungai ini, jangan pernah pikirkan kapan surutnya,
aliran ini tiada hentinya.
Dari saat pertama engkau
memasuki alam wujud ini, sebuah tangga sudah ada di hadapanmu, sehingga engkau
dapat menapaki tangga ini untuk naik keatasnya.
Pertama engkau adalah
mineral, lalu engkau berubah menjadi tetumbuhan, kemudian engkau menjadi hewan,
hal ini semua telah kau lewati dan
menjadi rahasia bagimu?
Kemudian engkau menjadi
insan, dengan pengetahuan, akal dan keyakinan.
Pandanglah raga ini,
yang tersusun dari tanah liat kering, pandanglah bagaimana dia telah tumbuh
dengan sempurna. Ketika engkau berjalan terus dari insane, tiada diragukan lagi
engkau akan menjadi malaikat.
Ketika engkau telah
meninggalkan bumi ini, maka kedudukanmu adalah di langit, lewatilah
ke-malaikat-anmu, masukilah samudra itu, sehingga tetesanmu menjadi lautan yang
tak terhingga luasnya. tinggalkanlah kata “manusia” katakanlah “Yang Maha Esa”
dengan seluruh jiwamu.
Tidak menjadi soal bila
raga menjadi tua, lemah dan lusuh; ketika jiwa senantiasa muda.
“Apa saja nikmat yang
kamu peroleh adalah dari Allah (faminallah), dan apa saja bencana yang
menimpamu, maka dari kesalahan dirimu
sendiri (faminnafsika) . Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia.
Dan cukuplah Allah menjadi saksi. Baca juga KISAH INSPIRATIF KERBAU DAN PEDATI
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Comments
Post a Comment
SILAHKAN BERKOMENTAR SESUAI DENGAN TOPIK ISI ARTIKEL YA .......