KITAB FUTUHUL GHOIB RISALAH 17 SYAIKH ABDUL QADIR JAILANI

RISALAH 17


المقالة السابعة Ų¹Ų“Ų±Ų©
ŁŁ€ŁŠ ŁƒŁ€ŁŠŁ€ŁŁ€ŁŠŁ€Ų© Ų§Ł„Ł€ŁˆŲµŁ€ŁˆŁ„ ؄لـى الله ŲØŁ€ŁˆŲ§Ų³Ł€Ł€Ų·Ł€Ų© الـمـرؓــد
قـال Ų±Ų¶Ł€ŁŠ الله تـعـالى عـنـه و أرضـاه : Ų„Ų°Ų§ ŁˆŲµŁ„ŲŖ ؄لى الله قربت ŲØŲŖŁ‚Ų±ŁŠŲØŁ‡ ŁˆŲŖŁˆŁŁŠŁ‚Ł‡ŲŒ ŁˆŁ…Ų¹Ł†Ł‰ Ų§Ł„ŁˆŲµŁˆŁ„ ؄لى الله Ų¹Ų²Ł‘ŁŽ ŁˆŲ¬Ł„Ł‘ŁŽ خروجك عن الخلق ŁˆŲ§Ł„Ł‡ŁˆŁ‰ ŁˆŲ§Ł„Ų„Ų±Ų§ŲÆŲ© ŁˆŲ§Ł„Ł…Ł†Ł‰, ŁˆŲ§Ł„Ų«ŲØŁˆŲŖ Ł…Ų¹ فعله ŁˆŁ…Ł† غير أن ŁŠŁƒŁˆŁ† Ł…Ł†Łƒ حركة فيك ŁˆŁ„Ų§ في خلقه بك، ŲØŁ„ ŲØŲ­ŁƒŁ…Ł‡ ŁˆŲ£Ł…Ų±Ł‡ ŁˆŁŲ¹Ł„Ł‡, ŁŁ‡ŁŠ حالة الفناؔ يعبر عنها ŲØŲ§Ł„ŁˆŲµŁˆŁ„ŲŒ ŁŲ§Ł„ŁˆŲµŁˆŁ„ ؄لى الله Ų¹Ų²Ł‘ŁŽ ŁˆŲ¬Ł„Ł‘ŁŽ Ł„ŁŠŲ³ ŁƒŲ§Ł„ŁˆŲµŁˆŁ„ ؄لى Ų£Ų­ŲÆ من خلقه Ų§Ł„Ł…Ų¹Ł‚ŁˆŁ„ Ų§Ł„Ł…Ų¹Ł‡ŁˆŲÆ }Ł„ŁŽŁŠŁ’Ų³ŁŽ ŁƒŁŽŁ…ŁŲ«Ł’Ł„ŁŁ‡Ł Ų“ŁŽŁŠŁ’Ų”ŁŒ ŁˆŁŽŁ‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…ŁŁŠŲ¹Ł Ų§Ł„ŲØŁŽŲµŁŁŠŲ±Ł{.Ų§Ł„Ų“ŁˆŲ±Ł‰11. Ų¬Ł„Ł‘ŁŽ الخالق أن ŁŠŲ“ŲØŁ‡ ŲØŁ…Ų®Ł„ŁˆŁ‚Ų§ŲŖŁ‡ أو ŁŠŁ‚Ų§Ų³ على Ł…ŲµŁ†ŁˆŲ¹Ų§ŲŖŁ‡, ŁŲ§Ł„ŁˆŲ§ŲµŁ„ Ų„Ł„ŁŠŁ‡ Ų¹Ų²Ł‘ŁŽ ŁˆŲ¬Ł„Ł‘ŁŽ Ł…Ų¹Ų±ŁˆŁ عند أهل Ų§Ł„ŁˆŲµŁˆŁ„ ŲØŲŖŲ¹Ų±ŁŠŁŁ‡ Ų¹Ų²Ł‘ŁŽ ŁˆŲ¬Ł„Ł‘ŁŽ لهم ŁƒŁ„ واحد على Ų­ŲÆŲ© لا ŁŠŲ“Ų§Ų±ŁƒŁ‡ ŁŁŠŁ‡ ŲŗŁŠŲ±Ł‡, ŁˆŁ„Ł‡ Ų¹Ų²Ł‘ŁŽ ŁˆŲ¬Ł„Ł‘ŁŽ Ł…Ų¹ ŁƒŁ„ واحد من رسله ŁˆŲ£Ł†ŲØŁŠŲ§Ų¦Ł‡ ŁˆŲ£ŁˆŁ„ŁŠŲ§Ų¦Ł‡ Ų³Ų± من حيث Ł‡Łˆ لا ŁŠŲ·Ł„Ų¹ على Ų°Ł„Łƒ Ų£Ų­ŲÆ ŲŗŁŠŲ±Ł‡, حتى أنه قد ŁŠŁƒŁˆŁ† Ł„Ł„Ł…Ų±ŁŠŲÆ Ų³Ų± لا ŁŠŲ·Ł„Ų¹ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ Ų“ŁŠŲ®Ł‡, ŁˆŁ„Ł„Ų“ŁŠŲ® Ų³Ų± لا ŁŠŲ·Ł„Ų¹ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ Ł…Ų±ŁŠŲÆŁ‡ Ų§Ł„Ų°ŁŠ قد دنا Ų³ŁŠŲ±Ł‡ ؄لى Ų¹ŲŖŲØŲ© ŲØŲ§ŲØ حالة Ų“ŁŠŲ®Ł‡, ف؄ذا بلغ Ų§Ł„Ł…Ų±ŁŠŲÆ حالة Ų“ŁŠŲ®Ł‡ أفرد عن Ų§Ł„Ų“ŁŠŲ® ŁˆŁ‚Ų·Ų¹ Ų¹Ł†Ł‡ŲŒ ŁŁŠŲŖŁˆŁ„Ų§Ł‡ الحق Ų¹Ų²Ł‘ŁŽ ŁˆŲ¬Ł„Ł‘ŁŽ ŁŁŠŁŲ·Ł…Ł‡ عن الخلق جملة, ŁŁŠŁƒŁˆŁ† Ų§Ł„Ų“ŁŠŲ® ŁƒŲ§Ł„Ų¶Ų¦Ų± ŁˆŲ§Ł„ŲÆŲ§ŁŠŲ©, لا Ų±Ų¶Ų§Ų¹ ŲØŲ¹ŲÆ Ų§Ł„Ų­ŁˆŁ„ŁŠŁ†, ŁˆŁ„Ų§ خلق ŲØŲ¹ŲÆ Ų²ŁˆŲ§Ł„ Ų§Ł„Ł‡ŁˆŁ‰ ŁˆŲ§Ł„Ų„Ų±Ų§ŲÆŲ©. Ų§Ł„Ų“ŁŠŲ® يحتاج Ų„Ł„ŁŠŁ‡ Ł…Ų§ ŲÆŲ§Ł… Ų«Ł… Ł‡ŁˆŁ‰ و؄رادة Ł„ŁƒŲ³Ų±Ł‡Ł…Ų§, ŁˆŲ£Ł…Ų§ ŲØŲ¹ŲÆ Ų²ŁˆŲ§Ł„Ł‡Ł…Ų§ فلا, لأنه لا كدورة ŁˆŁ„Ų§ نقصان, ف؄ذا ŁˆŲµŁ„ŲŖ ؄لى الحق Ų¹Ų²Ł‘ŁŽ ŁˆŲ¬Ł„Ł‘ŁŽ على Ł…Ų§ ŲØŁŠŁ†Ų§ ŁŁƒŁ† آمناً Ų£ŲØŲÆŲ§Ł‹ من Ų³ŁˆŲ§Ł‡ Ų¹Ų²Ł‘ŁŽ ŁˆŲ¬Ł„Ł‘ŁŽ فلا ترى Ł„ŲŗŁŠŲ±Ł‡ ŁˆŲ¬ŁˆŲÆŲ§Ł‹ البتة, لا في الضر ŁˆŁ„Ų§ في النفع, ŁˆŁ„Ų§ في العطاؔ ŁˆŁ„Ų§ في المنع, ŁˆŁ„Ų§ في Ų§Ł„Ų®ŁˆŁ ŁˆŁ„Ų§ في الرجاؔ, Ł‡Łˆ Ų¹Ų²Ł‘ŁŽ ŁˆŲ¬Ł„Ł‘ŁŽ }Ų£ŁŽŁ‡Ł’Ł„Ł Ų§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ‡Ł’Ł„Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŽŲ©Ł{.المدثر56. ŁŁƒŁ† Ų£ŲØŲÆŲ§Ł‹ ناظراً ؄لى فعله مترقباً لأمره. مؓتغلاً بطاعته, Ł…ŲØŲ§ŁŠŁ†Ų§Ł‹ عن Ų¬Ł…ŁŠŲ¹ خلقه ŲÆŁ†ŁŠŲ§ ŁˆŲ£Ų®Ų±Ł‰.
لا تعلق Ł‚Ł„ŲØŁƒ بؓيؔ منهم ŁˆŲ§Ų¬Ų¹Ł„ Ų§Ł„Ų®Ł„ŁŠŁ‚Ų© أجمع ŁƒŲ±Ų¬Ł„ ŁƒŁŽŲŖŁ‘ŁŽŁŁŽŁ‡Ł سلطان Ų¹ŲøŁŠŁ… Ł…Ł„ŁƒŁ‡ ؓديد أمره, Ł…Ł‡ŁˆŁ„Ų© ŲµŁˆŁ„ŲŖŁ‡ ŁˆŲ³Ų·ŁˆŲŖŁ‡, Ų«Ł… جعل الغل في رقبته ŁˆŲ±Ų¬Ł„ŁŠŁ‡, Ų«Ł… صلبه على Ų“Ų¬Ų±Ų© Ų§Ł„Ų£Ų±Ų²Ų©ŲŒ على ؓاطىؔ نهر Ų¹ŲøŁŠŁ… Ł…ŁˆŲ¬Ł‡, فسيح عرضه, Ų¹Ł…ŁŠŁ‚ ŲŗŁˆŲ±Ł‡, ؓديد Ų¬Ų±ŁŠŁ‡, Ų«Ł… جلس السلطان على ŁƒŲ±Ų³ŁŠŁ‡, Ų¹ŲøŁŠŁ… قدره, Ų¹Ų§Ł„ سماؤه, بعيد مرامه ŁˆŁˆŲµŁˆŁ„Ł‡, وترك ؄لى جنبه أحمالاً من السهام ŁˆŲ§Ł„Ų±Ł…Ų§Ų­ ŁˆŲ§Ł„Ł†ŲØŁ„ ŁˆŲ£Ł†ŁˆŲ§Ų¹ السلاح ŁˆŲ§Ł„Ł‚Ų³Ł‰ ŁˆŁ…Ł…Ų§ لا ŁŠŲØŁ„Ųŗ قدرها ŲŗŁŠŲ±Ł‡, فجعل ŁŠŲ±Ł…ŁŠ ؄لى Ų§Ł„Ł…ŲµŁ„ŁˆŲØ ŲØŁ…Ų§ Ų“Ų§Ų” من Ų°Ł„Łƒ السلاح, فهل ŁŠŲ­Ų³Ł† لمن ŁŠŲ±Ł‰ Ų°Ł„Łƒ أن يترك النظر ؄لى السلطان ŁˆŲ§Ł„Ų®ŁˆŁ منه ŁˆŲ§Ł„Ų±Ų¬Ų§Ų” له ŁˆŁŠŁ†ŲøŲ± ؄لى Ų§Ł„Ł…ŲµŁ„ŁˆŲØ ويخاف منه ŁˆŁŠŲ±Ų¬ŁˆŁ‡, Ų£Ł„ŁŠŲ³ من فعل Ų°Ł„Łƒ ŁŠŲ³Ł…Ł‰ في Ł‚Ų¶ŁŠŲ© العقل Ų¹ŲÆŁŠŁ… العقل ŁˆŲ§Ł„Ų­Ų³ Ł…Ų¬Ł†ŁˆŁ†Ų§. ŲØŁ‡ŁŠŁ…Ų© غير Ų„Ł†Ų³Ų§Ł†ŲŸŲŸ Ł†Ų¹ŁˆŲ° بالله من العمى ŲØŲ¹ŲÆ Ų§Ł„ŲØŲµŁŠŲ±Ų©, ŁˆŁ…Ł† Ų§Ł„Ł‚Ų·ŁŠŲ¹Ų© ŲØŲ¹ŲÆ Ų§Ł„ŁˆŲµŁˆŁ„, ŁˆŁ…Ł† Ų§Ł„ŲµŲÆŁˆŲÆ ŲØŲ¹ŲÆ Ų§Ł„ŲÆŁ†Łˆ ŁˆŲ§Ł„Ł‚Ų±ŲØ, ŁˆŁ…Ł† الضلالة ŲØŲ¹ŲÆ Ų§Ł„Ł‡ŲÆŲ§ŁŠŲ©, ŁˆŁ…Ł† Ų§Ł„ŁƒŁŲ± ŲØŲ¹ŲÆ Ų§Ł„Ų„ŁŠŁ…Ų§Ł†, ŁŲ§Ł„ŲÆŁ†ŁŠŲ§ ŁƒŲ§Ł„Ł†Ł‡Ų± Ų§Ł„Ų¹ŲøŁŠŁ… Ų§Ł„Ų¬Ų§Ų±ŁŠ Ų§Ł„Ų°ŁŠ Ų°ŁƒŲ±Ł†Ų§Ł‡ ŁƒŁ„ ŁŠŁˆŁ… في زيادة Ł…Ų§Ų” ŁˆŁ‡ŁŠ Ų“Ł‡ŁˆŲ§ŲŖ ŲØŁ†ŁŠ Ų¢ŲÆŁ… ŁˆŁ„Ų°Ų§ŲŖŁ‡Ł… ŁŁŠŁ‡Ų§, ŁˆŲ§Ł„ŲÆŁˆŲ§Ł‡ŁŠ Ų§Ł„ŲŖŁŠ ŲŖŲµŁŠŲØŁ‡Ł… منها, ŁˆŲ£Ł…Ų§ السهام ŁˆŲ£Ł†ŁˆŲ§Ų¹ السلاح ŁŲ§Ł„ŲØŁ„Ų§ŁŠŲ§ Ų§Ł„ŲŖŁŠ يجري بها القدر Ų„Ł„ŁŠŁ‡Ł…, فالغالب على ŲØŁ†ŁŠ Ų¢ŲÆŁ… في Ų§Ł„ŲÆŁ†ŁŠŲ§ Ų§Ł„ŲØŁ„Ų§ŁŠŲ§ ŁˆŲ§Ł„Ų¢Ł„Ų§Ł… ŁˆŲ§Ł„Ł…Ų­Ł†, ŁˆŁ…Ų§ ŁŠŲ¬ŲÆŁˆŁ† من النعم ŁˆŲ§Ł„Ł„Ų°Ų§ŲŖ ŁŁŠŁ‡Ų§ ŁŁ…Ų“ŁˆŲØŲ© بالآفات Ų„Ų°Ų§ اعتبرها ŁƒŁ„ عاقل لا حياة له ŁˆŁ„Ų§ عيؓ ŁˆŁ„Ų§ Ų±Ų§Ų­Ų© ؄لا في الآخرة ؄ن ŁƒŲ§Ł† مؤمناً, لأن Ų°Ł„Łƒ Ų®ŲµŁˆŲµŲ§Ł‹ في Ų­Ł‚ المؤمن. قال Ų§Ł„Ł†ŲØŁŠ صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł… : (لا عيؓ ؄لا عيؓ الآخرة) ŁˆŁ‚Ų§Ł„ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ الصلاة ŁˆŲ§Ł„Ų³Ł„Ų§Ł… : (لا Ų±Ų§Ų­Ų© للمؤمن ŲÆŁˆŁ† لقاؔ ربه) Ų°Ł„Łƒ في Ų­Ł‚ Ų§Ł„Ł…Ų¤Ł…Ł†ŁŠŁ† . ŁˆŁ‚Ų§Ł„ صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł… : (Ų§Ł„ŲÆŁ†ŁŠŲ§ سجن المؤمن ŁˆŲ¬Ł†Ų© Ų§Ł„ŁƒŲ§ŁŲ±) . ŁˆŁ‚Ų§Ł„ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ الصلاة ŁˆŲ§Ł„Ų³Ł„Ų§Ł… : (Ų§Ł„ŲŖŁ‚ŁŠ ملجم) فمع هذه الأخبار ŁˆŲ§Ł„Ų¹ŁŠŲ§Ł† كيف يدعي طيب Ų§Ł„Ų¹ŁŠŲ“ في Ų§Ł„ŲÆŁ†ŁŠŲ§. فالراحة ŁƒŁ„ الراحة في الانقطاع ؄لى الله Ų¹Ų²Ł‘ŁŽ ŁˆŲ¬Ł„Ł‘ŁŽ ŁˆŁ…ŁˆŲ§ŁŁ‚ŲŖŁ‡, ŁˆŲ§Ł„Ų§Ų³ŲŖŲ·Ų±Ų§Ų­ ŲØŁŠŁ† ŁŠŲÆŁŠŁ‡, ŁŁŠŁƒŁˆŁ† العبد ŲØŲ°Ł„Łƒ Ų®Ų§Ų±Ų¬Ų§Ł‹ عن Ų§Ł„ŲÆŁ†ŁŠŲ§ŲŒ ŁŲ­ŁŠŁ†Ų¦Ų° ŁŠŁƒŁˆŁ† الدلال رأفة ŁˆŲ±Ų­Ł…Ų© ŁˆŁ„Ų·ŁŲ§Ł‹ ŁˆŁŲ¶Ł„Ų§Ł‹, ŁˆŲ§Ł„Ł„Ł‡ أعلم.
 
Yang dimaksud dengan dekat dan bersatu dengan Tuhan itu ialah, kamu mengosongkan hati kamu dari mahluk, hawa nafsu dan lain-lain selain Allah, sehingga hati kamu hanya dipenuhi oleh Allah dan perbuatan-Nya saja. Kamu tidak bergerak, kecuali dengan kehendak Allah saja. Kamu akan bergerak jika Allah menggerakkan kamu. Keadaan seperti ini dinamakan ā€˜fana’. Fana inilah yang dimaksud dengan ā€˜bersatu dengan Tuhan’. Tetapi harus diingat, bahwa bersatu dengan Tuhan itu tidak seperti bersatu dengan mahluk atau dengan yang selain Tuhan.
Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Al-Khaliq itu tidak sama dengan apa saja yang kamu duga. Hanya orang yang telah mengalami dan menyadari bersatu dengan Tuhan itu sajalah yang dapat mengerti dan memahami apa yang dimaksud dengan ā€˜bersatu dengan Tuhan’ itu. Orang yang belum pernah merasakan atau mengalaminya tidak akan dapat mengerti apa yang dimaksud dengannya. Setiap orang yang pernah merasakan pengalaman tersebut mempunyai perasaan dan pengalaman tersendiri. Dan masing-masing mempunyai perasaan dan pengalaman yang tersendiri pula.
Pada setiap Nabi, Rasul dan Wali Allah terdapat rahasia. Masing-masing mempunyai rahasianya tersendiri. Seseorang tidak akan dapat mengetahui rahasia seseorang lainnya. Kadang-kadang seorang murid mempunyai rahasia yang tidak diketahui oleh gurunya. Ada kalanya pula, rahasia yang dimiliki oleh guru itu tidak dapat diketahui oleh muridnya, meskipun murid itu sudah hampir sederajat dengan gurunya. Apabila seorang murid dapat mencapai keadaan kerohanian yang ada pada gurunya, maka murid itu diperintahkan untuk memisahkan dirinya dari gurunya itu. Dengan kata lain, dia sekarang telah setarap dengan gurunya. Murid itupun berpisahlah dari gurunya dan Allah sajalah yang menjadi penjaganya. Kemudian Allah akan memisahkannya dari seluruh mahluk.
Bolehlah diibaratkan bahwa guru itu laksana ibu dan murid itu laksana bayinya yang masih menyusu. Apabila si bayi telah mencapai usia dua tahun, maka berhentilah dia meyusu dari ibunya. Tidak ada lagi kebergantungan kepada mahluk, setelah hawa nafsu amarah dan kehendak-kehendak kemanusiaan hapus. Guru atau syaikh itu hanya diperlukan selagi murid masih mempunyai hawa nafsu angkara murka dan kehendak-kehendak badaniah yang perlu dihancurkan. Setelah semua itu hilang dari hati si murid tadi, maka guru itu tidak lagi diperlukan, karena si murid sekarang sudah tidak lagi memiliki kekurangan atau dia telah sempurna.
Oleh karena itu, apabila kamu telah bersatu dengan Tuhan, maka kamu akan merasa aman dan selamat dari apa saja selain Dia. Kamu akan mengetahui bahwa tidak ada yang wujud melainkan Dia saja. Kamu akan mengetahui bahwa untung, rugi, harapan, takut dan bahkan apa saja adalah dari dan karena Dia juga. Dia-lah yang patut ditakuti dan kepada Dia sajalah meminta perlindungan dan pertolongan. Karenanya, lihatlah selalu perbuatan-Nya, nantikanlah selalu perintah-Nya dan patuhlah selalu kepada-Nya. Putuskanlah hubunganmu dengan apa saja yang bersangkutan dengan dunia ini dan juga dengan akhirat. Janganlah kamu melekatkan hatimu kepada apa saja selain Allah.
Anggaplah seluruh yang dijadikan Allah ini sebagai seorang manusia yang telah ditangkap oleh seorang raja yang agung dan gagah; raja itu telah memotong kaki dan tangan orang tadi dan menyalibnya pada sebatang pohon yang terletak di tepi sebuah sungai yang besar lagi dalam, raja itu bersemayam di atas singgasana yang tinggi dengan dikawal oleh hulu balang yang gagah berani yang dilengkapi persenjataan yang lengkap dan raja itu melempar orang tadi dengan seluruh senjata yang ada padanya. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melihat keadaan ini, lalu memalingkan pandangannya dari raja itu dan takut kepadanya, sebaliknya ia berharap dan meminta kepada orang itu dan bukannya kepada raja yang agung itu ?Jika ada orang yang gentar dan takut kepada orang yang tersalib itu, dan bukannya kepada raja, maka orang ini adalah orang yang bodoh, gila dan tidak sadar.
Oleh karena itu, mintalah perlindungan kepada Allah dari menjadi buta setelah Dia memberikan penglihatan, dari berpisah setelah disatukan-Nya, dari berjauhan setelah didekatkan-Nya, dari tersesat setelah Dia memberikan petunjuk dan dari kekufuran setelah Dia memberikan keimanan.
Dunia ini bagaikan sebuah sungai yang lebar, airnya senantiasa mengalir dan selalu bertambah setiap hari. Begitu juga halnya dengan nafsu kebinatangan, manusia itu selalu merasa tidak puas, semakin tampak dan semakin tak sadarkan diri. Hidup manusia di dunia ini senantiasa penuh dengan ujian dan cobaan. Di samping mendapatkan kebahagiaan, kadangkala manusia juga dikelilingi oleh penderitaan.
Orang yang mempunyai akal pikiran yang sempurna, mau berpikir dan mengetahui hakekat, akan mengetahui bahwa pada hakekatnya tidak ada kehidupan yang sebenarnya melainkan kehidupan akhirat saja. Oleh karena itu, Nabi besar Muhammad SAW bersabda, ā€œTidak ada kehidupan, kecuali kehidupan di akhirat.ā€ Bagi orang yang beriman, hal ini adalah benar. Nabi Muhammad selanjutnya mengatakan, ā€œDunia ini adalah penjara bagi orang yang beriman dan surga bagi orang kafir.ā€ Nabi juga pernah menyatakan bahwa, ā€œOrang yang baik itu terkekang.ā€
Pada hakekatnya, kesentosaan dan kebahagiaan itu terletak dalam hubungan yang langsung dengan Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, tawakal yang bulat kepada-Nya dan senantiasa ridha dengan-Nya. Jika kamu telah dapat melakukan hal yang demikian itu, maka bebaslah kamu dari dunia ini dan Allah akan memberimu kesenangan, keselamatan, kesentosaan, kasih sayang dan ridha Illahi. Baca juga Kitab-futuhul-ghoib-risalah-18

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

Comments

šŸ“ÆPOPULAR POST

ADAB SALIK TERHADAP MURSYID

ALLAH BUKAN NAMA DAN MAKNA

POST MANTAP

KISAH INSPIRATIF : TIGA SUFI BESAR YANG MISKIN

A N A S I R / MENG-ESA-KAN ALLAH DALAM RAGAM DIRI/ U R A I A N

Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY POST MANTAP ||| postmantap16@gmail.com

šŸ”±LINK TAUTAN ARTIKEL SPONSOR

šŸ” FOLLOWERS